Berita Bali

Bali Dikepung Musibah, 5 Tewas Akibat Longsor dan Banjir di Bangli hingga Denpasar

Akibat hujan deras yang mengguyur Bali, menyebakan longsor, banjir, dan pohon tumbang

Istimewa
Basarnas saat melakukan evakuasi menyelamatkan korban yang berada di mobil Terios dalam inisiden Jalan Erlangga Jebol di Bangli pada Sabtu 8 Oktober 2022 - Bali Dikepung Musibah, 5 Tewas Akibat Longsor dan Banjir di Bangli hingga Denpasar 

Tulang bahu sebelah kanannya patah.

Dalam kondisi itu, ia segera menyelamatkan anaknya yang masih berada di mobil.

"Anak mengalami luka di kaki. Sedangkan istri mengalami patah tulang. Saat jatuh itu saya sempat melihat ada mobil yang sudah duluan jatuh," ujarnya.

Basarnas Denpasar berjibaku menyelamatkan korban yang terperosok akibat jalan jebol di jalur Erlangga, Sabtu.

Pihak Basarnas bahkan harus menjebol kap mobil untuk menyelamatkan korban yang terjebak.

Korlap Basarnas Denpasar Made Eka Setiawan mengatakan, pihaknya menerima informasi kebencanaan dari BPBD Bangli sekitar pukul 03.00 Wita, dan segera menuju TKP.

Satu korban diselamatkan dengan masuk ke terowongan, dan dua lainnya terjebak di mobil Terios.

"Keduanya terjebak di posisi depan, yakni di posisi sopir dan penumpang. Kita berhasil evakuasi korban dengan membobol kap atas mobil. Namun kedua korban dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.

Mengenai proses evakuasi, Made Eka mengaku pihaknya cukup terkendala karena kendaraan dalam kondisi tertimbun.

Disamping juga kondisi tanah di titik jalan jebol masih labil.

"Saat dievakuasi, kap atasnya tertekan oleh reruntuhan dari aspal jalan, sehingga kami bongkar dulu karena terlalu menekan. Setelahnya kap kami lepas, baru bisa mengevakuasi korban. Proses evakuasi dimulai dari jam 05.00 Wita, dan butuh waktu tiga jam mengevakuasi korban," tandasnya.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengungkapkan Basarnas beserta TNI, Polri, serta masyarakat bahu-membahu untuk mengevakuasi korban.

Disamping itu pihaknya juga menyisir di beberapa titik bencana lainnya, seperti ruas Undisan dan Tembuku.

Pihaknya menyarankan pada masyarakat yang hendak melintas agar mencari alternatif jalan lain.

Di Gianyar, nasib malang dialami M Muharrom (22), buruh proyek asal Jember saat mengerjakan proyek senderan di jalan akses Villa Ayatara di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Sabtu sekitar pukul 09.30 Wita.

Ia tewas tertimbun tanah longsor saat membuat pondasi bersama rekan-rekannya.

Kapolsek Tegalalang, AKP I Ketut Sudita menjelaskan, menurut Nur, rekan korban, sekitar pukul 08.00 Wita, ia bersama 6 orang bekerja menggali tanah yang akan dijadikan pondasi senderan tembok. Pondasi tersebut sedalam 80 cm.

Di kawasan lokasi pembuatan pondasi itu, terdapat tebing setinggi sekitar 3 m.

"Saat sedang bekerja tiba-tiba tebing di atas galian longsor dan menimpa para pekerja, 4 orang pekerja berhasil menyelamatkan diri, sedangkan 2 orang tertimbun tanah longsoran dimana satu orang masih terlihat bagian kepala dan satunya lagi tertimpun sepenuhnya, dari kepala sampai kaki," ujar Kapolsek.

Melihat kejadian tersebut, para pekerja yang selamat inipun berusaha menolong rekannya yang tertimbun.

"Pekerja yang lain berusaha menggali tanah dengan alat seadanya sehingga korban bisa diselamatkan 1 orang. Selanjutnya tanah dikeruk menggunakan eskavator untuk mencari korban yang masih tertimbun dan berhasil di angkat, saat diangkat dan dinaikan ke mobil korban masih bernafas, namun sampai di RS Payangan korban sudah meninggal," ungkao Kapolsek.

Sementara itu, Gede Dirga Wira Darma (16), warga Seraya Timur, Karangasem tewas akibat sepeda motor yang dikendaraianya terperosok ke gorong-gorong sungai di Jalan Bung Tomo 10, Denpasar, Sabtu sekira pukul 04.40 Wita. (mer/zae/yun/weg/sup)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved