Berita Jembrana

BANJIR Merendam 500 KK Warga di Pengambengan Jembrana, Sudah Rutin Terjadi, Ini Janji Pemerintah 

Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir.

Tribun Bali/Prasetia Aryawan
Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir. Selain menggenangi ruas jalan, sekolah, banjir juga mengakibatkan rumah warga terendam air.  Salah satunya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang selalu menjadi langganan banjir. Total ada sekitar 500 KK di tiga banjar berbeda yang terdampak banjir ini.  Menurut pantauan, aktivitas warga di tiga banjar wilayah Desa Pengambengan menjadi terganggu oleh genangan air ini. 

TRIBUN-BALI.COM - Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir.

Selain menggenangi ruas jalan, sekolah, banjir juga mengakibatkan rumah warga terendam air. 

Salah satunya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang selalu menjadi langganan banjir.

Total ada sekitar 500 KK di tiga banjar berbeda yang terdampak banjir ini. 

Menurut pantauan, aktivitas warga di tiga banjar wilayah Desa Pengambengan menjadi terganggu oleh genangan air ini.

Baca juga: Air Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Desa Tangguwisia Terendam Banjir

Baca juga: Banjir Terjadi Setiap Hujan Deras di Jembrana, Balai Jalan Nasional Bali Cek Saluran Air

Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir.

Selain menggenangi ruas jalan, sekolah, banjir juga mengakibatkan rumah warga terendam air. 

Salah satunya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang selalu menjadi langganan banjir.

Total ada sekitar 500 KK di tiga banjar berbeda yang terdampak banjir ini. 

Menurut pantauan, aktivitas warga di tiga banjar wilayah Desa Pengambengan menjadi terganggu oleh genangan air ini.
Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir. Selain menggenangi ruas jalan, sekolah, banjir juga mengakibatkan rumah warga terendam air.  Salah satunya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang selalu menjadi langganan banjir. Total ada sekitar 500 KK di tiga banjar berbeda yang terdampak banjir ini.  Menurut pantauan, aktivitas warga di tiga banjar wilayah Desa Pengambengan menjadi terganggu oleh genangan air ini. (Tribun Bali/Prasetia Aryawan)

Genangan air yang mencapai selutut orang dewasa ini, rutin terjadi ketika hujan deras.

Tak hanya hujan deras penyebabnya, tetapi air kiriman dari desa sebelah utara Pengambengan juga menjadi penyumbang banjir di pesisir Gumi Makepung ini.

"Barang kami tidak ada yang terendam banjir, sudah antisipasi.

Sudah kita naikkan," kata Suhairi (67), warga Banjar Munduk, Jumat 14 Oktober 2022.

Dia juga mengakui, dirinya bersama warga lainnya sangat kesulitan ketika genangan air ini terjadi.

Kemudian, ia berharap juga agar proses drainase segera selesai.

Sehingga kejadian rutin karena hujan deras ini, bisa segera mereda dan bahkan teratasi.

Perbekel Pengambengan, Kamaruzzaman, mengatakan akibat hujan deras serta banjir kiriman di Pengambengan mengakibatkan 500 KK terdampak banjir.

Mereka yang tinggal di tiga banjar berbeda tersebut, memang menjadi langganan banjir.

Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir.

Selain menggenangi ruas jalan, sekolah, banjir juga mengakibatkan rumah warga terendam air. 

Salah satunya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang selalu menjadi langganan banjir.

Total ada sekitar 500 KK di tiga banjar berbeda yang terdampak banjir ini. 

Menurut pantauan, aktivitas warga di tiga banjar wilayah Desa Pengambengan menjadi terganggu oleh genangan air ini.
Lagi dan lagi, hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan Kabupaten Jembrana dikepung banjir. Selain menggenangi ruas jalan, sekolah, banjir juga mengakibatkan rumah warga terendam air.  Salah satunya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang selalu menjadi langganan banjir. Total ada sekitar 500 KK di tiga banjar berbeda yang terdampak banjir ini.  Menurut pantauan, aktivitas warga di tiga banjar wilayah Desa Pengambengan menjadi terganggu oleh genangan air ini. (Tribun Bali/Prasetia Aryawan)

"Ada sekitar 500 KK warga kita yang terdampak.

Itu di tiga banjar berbeda," katanya.

Dia melanjutkan, tiga banjar yang dimaksud adalah Banjar Munduk terdampak 75 persen.

Banjar Kelapa Balian terdampak 60 persen.

Serta Banjar Ketapang Lampu terdampak 40 persen.

Namun, ia mengaku saat ini pembangunan drainase dari Pemkab Jembrana cukup membantu.

"Drainase saat ini masih pembangunan. Tapi secara umum sudah membantu juga," tandasnya.

Pembangunan Drainase Sudah 50 Persen Lebih

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPRPKP Jembrana, I Gede Sugianta mengatakan, hingga saat ini progres pembangunan drainase dengan precast U Ditch tersebut sudah mencapai 50 persen lebih.

Total yang akan dibangun adalah sepanjang 1.147 meter.

"Tapi nanti ada penambahan juga. Mungkin menjadi 1,2 kilometer," sebutnya.

Disinggung mengenai kendala selama ini, Sugianta menyatakan bahwa bahan atau beton precast ini dikirim secara bertahap.

Sehingga hal ini berdampak pada pengerjaan.

Namun pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak rekanan agar segera menyelesaikan proyek senilai Rp 1,3 miliar bersumber dari APBD.

Sebab didesak oleh kondisi saat ini.

"Sesuai kontrak itu masih satu bulan lebih waktu pengerjaannya.

Kita juga sudah komunikasikan ke rekanan dan pabrik precast," katanya.

Disinggung mengenai aliran air dari drainase ini, Sugianta menyebut akan diarahkan ke dua jalur.

Aliran pertama ke laut dan yang kedua dialirkan ke kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan.

"Sekarang sudah mulai berkurang setelah ada drainase ini.

Semoga ini segera selesai dan nantinya tidak ada genangan lagi. Kita optimistis segera selesai," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved