Berita Bali

Perhatikan Anak Tak Kencing Selama 12 Jam, Ini Imbauan Dokter RSUP Ngoerah Soal Gangguan Ginjal Akut

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali dr I Gusti Ngurah Sanjaya Putra SpA(K) bersama Gusti Ayu Putu Nilawati SpA(K) MARS memberi penjelasan

(Putu Yunia Andriyani)
Konferensi pers dr. I Gusti Ngoerah Sanjaya Putra,Sp.A (K) terkait update kasus perkembangan gangguan ginja akut yang sedang terjadi di Bali 


Ada tahapan-tahapan untuk mengetahui tingkatan kondisi gangguan ginjal, yaitu dengan menggunakan RIFLE Criteria, singkatan dari Risk, Injury, Failure, Loss, dan ESRD.


Risk artinya berisiko yang ditandai dengan produksi urin kurang dari 0,5 cc/kg Berat Badan/jam dalam kurun waktu 6-8 jam. Injury hampir sama dengan Risk, namun daam kurun waktu 12 jam.

Sedangkan Failure artinya kondisi ginjal sudah gagal dan tahap ini merupakan tahap yang memiliki risiko tinggi dan perlu diwaspadai.


Ada banyak penyebab gagal ginjal akut di antaranya Prerenal atau faktor yang memperburuk fungsi ginjal.

Prerenal juga merupakan kondisi sebelum darah masuk ke ginjal. Contohnya seperti kurang minum sehingga menyebabkan gangguan ginjal.


Selanjutnya adalah Renal yaitu gangguan pada organ ginjalnya contohnya seperti ada tumor pada ginjalnya. Renal juga bisa terjadi karena ginjal terkontaminasi obat-obatan yang langsung meracuni ginjal.


Terakhir adalah Post Renal yaitu kegagalan fungsi ginjal yang posisinya setelah struktur ginjal.

Post Renal terjadi di sepanjang saluran kemih akibat penyakit misalnya tumor di sekitar saluran kencing.

Namun, berkaitan dengan kasus yang saat ini terjadi, cukup membuat bingung dokter Nila.


“Sementara kasus yang kita hadapi saat ini adalah pasien yang sebagian besarnya adalah anak-anak dirujuk ke rumah sakit dengan gagal ginjal. Namun tidak satu pun penyebabnya yang kita ketahui dialami oleh mereka,” tutur dokter Nila bingung.


Karena belum diketahuai penyebabnya, penyakit gangguan ginjal ini disebut dengan “Unknown”. Melalui pengetahuan kedokteran dokter Nila dan rekannya masih mencari penyebabnya.


Walaupun belum menemukan penyebabnya, dokter Nila mengatakan pihaknya telah menangani pasien yang dirujuk. Gagal ginjal pasien yang datang ke rumah sakit sudah di stadium tiga atau Failure.


Penanganannya sendiri adalah dengan terapi pengganti ginjal atau cuci darah. Cuci darah menggunakan dua metode yaitu hemodialisis atau cuci darah menggunakan mesin.

Yang kedua adalah peritineal dialisis atau cuci datang dengan dipasang alat di perutnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Penyakit Gagal Ginjal

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved