UMP Bali
Masih Banyak Digaji di Bawah UMK, Tahun 2023 Klungkung Rp 2.732.000, Denpasar Rp 3.027.160
rapat membahas penetapan UMK di Kabupaten Klungkung, disepakati UMK Kabupaten Klungkung Rp 2.732.021.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Memang masih ada (pekerja) yang dapat di bawah UMK di Klungkung. Tergantung kemampuan dan daya saing perusahaan. Kami juga tidak bisa terlalu memaksa. Tapi yang kami benar-benar kejar dan wajibkan, setiap perusahaan harus menjamin pekerjanya jaminan ketenagakerjaan dan jaminan kesehatan," jelas Sumarta.
Di Klungkung, memang masih banyak pekerja yang mendapatkan gaji di bawah UMK.
Seperti yang diungkapkan Gede WR (24) seorang pekerja di salah satu perusahaan di Klungkung.
Menurutnya, gajinya sejak lama masih sangat jauh dari UMK.
Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak, karena sangat membutuhkan pekerjaan.
"Gaji saya Rp 1,8 juta sebulan. Itu kalau dibanding UMK, tentu jauh di bawah UMK. Tapi mau bagaimana lagi, di saat kondisi saat ini, sudah dapat pekerja saja sudah bersyukur," jelasnya.
Namun dirinya mengakui, jumlah itu sudah termasuk tunjangan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan yang dibayarkan perusahaan.
Hal serupa disampaikan Putri, seorang pekerja di bidang perbankan di Klungkung.
Ia mengaku mendapatkan upah Rp 1,9 juta per bulan, nominal itu jauh dari UMK Klungkung.
"Kalau mencapai target kerja, baru dapat gaji lebih. Tapi kalau rata-rata gaji masih di bawah UMK sih. Berharap lah biar gaji minimal sesuai UMK," harapnya.
Di Jembrana, Dewan Pengupahan setempat menggelar pembahasan UMK 2023 di Kantor Bupati Jembrana, Selasa.
Dari hasil pembahasan tripartit tersebut, diketahui UMK 2023 disepakati naik 7,82 persen atau Rp 200.326 dari tahun ini.
Pembahasan yang melibatkan pemerintah, serikat pekerja, pengusaha, dewan pakar, akademisi itu berlangsung biasa.
Tak ada pembahasan yang alot, hanya saja sedikit argumen.
Setelah pembahasan selama satu jam lebih, UMK Jembrana disepakati naik menjadi Rp 2.763.690 dari Rp 2.563.363.