Berita Jembrana
Anjing Suspek Rabies Serang Empat Anak di Gilimanuk, Petugas Tunggu Hasil Lab
Empat orang anak Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana diserang anjing suspek rabies
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Empat orang warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana diserang anjing suspek rabies, Sabtu 3 Desember 2022.
Pasca-kejadian tersebut, warga yang merupakan anak-anak tersebut sudah dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat layanan VAR.
Namun, anak-anak yang sebelumnya digigit anjing suspek rabies tersebut sempat mengalami demam.
Menurut informasi yang diperoleh, serangan anjing suspek rabies itu tidak secara sekaligus, melainkan di waktu berbeda.
Baca juga: 12 Warga Meninggal Akibat Suspek Rabies, Pemkab Buleleng Didesak Tetapkan KLB Rabies
Yang mencurigakan adalah setelah menyerang anak-anak yang dominan berusia di bawah 10 tahun itu, anjing tersebut mati mendadak.
Sehingga pihak Kelurahan Gilimanuk langsung menindaklanjuti dengan melapor ke Medikvet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana untuk ditangani.
"Kejadiannya kemarin (Sabtu) siang. Mereka saat itu hanya bermain di depan rumahnya, tapi tiba-tiba diserang anjing tersebut," kata Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma dikofirmasi, Minggu 4 Desember 2022.
Baca juga: Distan Buleleng Bikin Skema Penanganan Rabies Mirip PMK, Pasca Bocah 4 Tahun Meninggal Suspek Rabies
Dia melanjutkan, empat orang warga tersebut diserang hingga menderita luka gigitan dan cakaran.
Setelah mengetahui, pihaknya langsung mengarahkan warga tersebut ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat untuk mendapat layanan kesehatan.
Mereka telah menerima VAR dari Puskesmas setempat.
Menurutnya, karena setelah menyerang warga anjing tersebut mati mendadak, pihaknya langsung melapor ke Medikvet Jembrana.
Petugas berwenang langsung menuju lokasi untuk mengambil sampel otak anjing tersebut kemudian diuji melalui laboratorium.
Baca juga: Gianyar Masuk Kategori Waspada Rabies, 42 Persen dari Populasi Merupakan Anjing Liar
"Warga kita sudah mendapat penanganan di Puskesmas. Kemudian sampel otak juga sudah diambil oleh petugas," ungkapnya.
Tony mengakui, dengan kejadian ini warga diminta waspada dan selalu berhati-hati.
Kemudian jntuk warga yang memiliki hewan peliharaan terutama HPR seperti aniing dan kucing agar memperhatikan kesehatannya.
Lebih baik, dilaporkan dan didata untuk mendapatkan vaksin rabies.
"Kami harap agar selalu waspada dan hati-hati. Kami harap juga petugas segera melakukan vaksinasi di sekitaran Gilimanuk untuk mengantisipasi hal serupa terjadi kembali," tandasnya.
Terpisah, L Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet), Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa menjelaskan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pengambilan sampel otak anjing suspek rabies tersebut. Terlebih lagi trlah menyerang rmpat warga Gilimanuk.
"Sampel otaknya sudah diambil oleh Medikvet Melaya. Besok kita akan kirim sampel untuk diuji lab," ungkapnya.
Sembari menunggu hasil uji lab, kata dia, pihaknya juga sedang menyusun rencana atau jadwal untuk melakukan vaksinasi emergency.
Dia berharap, hasil uji lab dari sampel anjing tersebut negatif.
"Semoga aman. Tapi kami tetap jadwalnya untuk vaksinasi emergency di kawasan kasus tersebut," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana