Perempuan Tewas di Kamar Kos

Kakak Kandung Korban Pembunuhan di Kos Jalan Tukad Batanghari Tiba di Bali, Segera Tengok Jenazah AS

Kakak kandung korban pembunuhan di sebuah kamar kos di Jalan Tukad Batanghari telah tiba di Bali, akan segera menengok Jenazah AS ditemani saudara.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Petugas saat mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Jalan Tukad Batanghari I, Panjer, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu 31 Desember 2022 - Kakak kandung korban pembunuhan di sebuah kamar kos di Jalan Tukad Batanghari telah tiba di Bali, akan segera menengok Jenazah AS ditemani saudara. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Keluarga AS yang dikabarkan akan datang ke Bali masih belum terlihat.

AS yang merupakan perempuan yang tewas di kamar kosnya pada Sabtu, 31 Januari 2022 lalu masih berada di KMJ RSUP Prof. Ngoerah. 

Jenazah telah melewati tahap otopsi oleh pihak forensik RSUP Prof. Ngoerah dan kepolisian pada Senin, 2 Januari 2023 lalu. 

Hingga saat ini, tepatnya pada Selasa, 3 Januari 2023 pukul 15.40, jenazah masih di dalam ruang pendingin KMJ RSUP Prof. Ngoerah. 

Hal ini diinformasikan oleh dokter forensik yang berjaga saat itu, dr. Dudut Rustyadi, Sp.FM (K).SH.

Sementara itu, Tribun Bali kemudian mengonfirmasi kehadiran keluarga kepada paman korban, DS (36) yang berada di Batam. 

Berdasarkan informasi dari paman korban tersebut, sudah ada keluarga korban yang berada di Bali

Mereka bertolak dari Batam pada pukul 08.00 WIB dengan menggunakan pesawat. 

“Sudah ada abangnya di sana, berdua dia di sana ditemani dengan saudaranya juga,” kata paman korban. 

Sekitar pukul 16.15 wita, dikabarkan kakak korban sudah mendarat di Bali dan akan segera menuju KMJ RSUP Prof. Ngoerah. 

Baca juga: Terungkap, Pelaku Habisi AS di Kamar Kos di Jalan Tukad Batanghari Denpasar Usai Berhubungan Badan

Mereka juga kemungkinan akan menuju Polres Denpasar Selatan untuk mengurus administrasi atau berkas-berkas yang diperlukan. 

Paman AS ini menginformasikan juga kemungkinan yang akan mengurus keponakannya di Bali hanya kakak dan saudara korban saja. 

Sementara keluarga yang lain tidak ada yang menyusul dan akan menunggu kabar dari kampung halaman di Batam. 

Terkait dengan proses lebih lanjut, secara adat istiadat orang Batam sendiri tidak ada pakem khusus jenazah harus dipulangkan ke kampung halaman. 

Namun demikian, paman korban menyerahkan semua keputusan kepada kakak kandung korban.

“Kalau adat istiadat sih ga ada ya, tapi kalau abangnya mau dibawa ke Batam, bisa saja. 

Semua tergantung Abang kandungnya ya, kami serahkan semua ke Abang kandungnya,” tutup DS.  (yun) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved