Berita Bali

Ini Alasan Mengapa Proyek FH & FEB Unud di Jimbaran Alami Keterambatan, Simak Penyebabnya

Proyek pembangunan molor tersebut, adalah gedung dekanat Fakultas Hukum (FH) dan dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Jimbaran.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Putu Yunia/Tribun Bali
Berita pemeriksaan pembangunan gedung Dekanat Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unibersitas Udayana telah menyebar. Penyebaran berita molornya proyek, yang berlangsung di wilayah Kampus Bukit Unud, Jimbaran ini pun, sampai ke telinga para mahasiswa. Menanggapi hal tersebut, para mahasiswa khususnya mahasiswa kedua fakultas ini tidak bisa berkata banyak. Salah satu mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH), mengatakan dirinya juga bingung menanggapi berita miring yang menimpa fakultasnya. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ada beberapa proyek pembangunan, yang sedang dilakukan oleh Universitas Udayana.

Proyek pembangunan molor tersebut, adalah gedung dekanat Fakultas Hukum (FH) dan dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Jimbaran.

Sayangnya, proyek pembangunan tersebut mengalami keterlambatan alias molor dan melebihi target waktu selesai pembangunan.

Akibat situasi ini pun, pertanyaan serta dugaan-dugaan muncul, termasuk dugaan adanya penyimpangan penggunaan dana.

Baca juga: Pemeriksaan Proyek Pembangunan Unud, Didengar Mahasiswa, Harapkan yang Terbaik Untuk Fakultas

Baca juga: Pihak Unud Siap Diminta Keterangan Terkait Molornya Pembangunan Gedung FH dan FEB

Berita pemeriksaan terhadap keterlambatan pembangunan gedung Dekanat Fakuktas Hukum serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana mendapat tanggapan beragam dari mahasiswa.
Berita pemeriksaan terhadap keterlambatan pembangunan gedung Dekanat Fakuktas Hukum serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana mendapat tanggapan beragam dari mahasiswa. (Putu Yunia/Tribun Bali)

Pada Senin, 9 Januari 2023 lalu, Tim Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Bali pun telah melalukan pemeriksaan terhadap kedua gedung tersebut.

Rektor Universitas Udayana, melalui juru bicaranya pun membenarkan adanya pemeriksaan oleh Tim Tipikor Polda Bali ke lokasi pembangunan.

Selain membenarkan hal itu, P.A.A. Senja Pratiwi selaku jubir Univeristas Udayana juga menjelaskan terkait keterlambatan pembangunan.

“Keterlambatan pembangunan ini sebenarnya ada beberapa faktor penyebabnya, dan itu sudah terjadi dari tahun lalu hingga saat ini,” kata P.A.A. Senja Pratiwi.

Pertama adalah perhelatan internasional, KTT G20 pada November 2022 lalu di beberapa area, utamanya di wilayah Nusa Dua.

Berita pemeriksaan terhadap keterlambatan pembangunan gedung Dekanat Fakuktas Hukum serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana mendapat tanggapan beragam dari mahasiswa.
Berita pemeriksaan terhadap keterlambatan pembangunan gedung Dekanat Fakuktas Hukum serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana mendapat tanggapan beragam dari mahasiswa. (Putu Yunia/Tribun Bali)

Giat presidensi itu mengharuskan lokasi yang steril dari aktivitas masyarakat, sehingga aktivitas di beberapa wilayah Badung selatan terpaksa dihentikan.

Termasuk juga arus lalu lintas ke wilayah Badung selatan pun, beberapa harus dialihkan untuk menunjang sterilnya lokasi.

Hal ini menyebabkan pembangunan gedung FEB dan FH di Jimbaran, yang masuk Badung selatan harus dihentikan sementara waktu.

Selanjutnya adalah adanya kenaikan BBM, yang terjadi pada tahun 2022 yang memengaruhi proses pembangunan gedung.

Pihak kontraktor pun diharuskan memutar otak, untuk mengelola dana karena kenaikan BBM ini memengaruhi rancangan biaya yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Ketiga adalah putusnya jembatan di Melaya, Jembrana akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir bandang di Jembrana.

Berita pemeriksaan pembangunan gedung Dekanat Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unibersitas Udayana telah menyebar.

Penyebaran berita molornya proyek, yang berlangsung di wilayah Kampus Bukit Unud, Jimbaran ini pun, sampai ke telinga para mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, para mahasiswa khususnya mahasiswa kedua fakultas ini tidak bisa berkata banyak.

Salah satu mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH), mengatakan dirinya juga bingung menanggapi berita miring yang menimpa fakultasnya.
Berita pemeriksaan pembangunan gedung Dekanat Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unibersitas Udayana telah menyebar. Penyebaran berita molornya proyek, yang berlangsung di wilayah Kampus Bukit Unud, Jimbaran ini pun, sampai ke telinga para mahasiswa. Menanggapi hal tersebut, para mahasiswa khususnya mahasiswa kedua fakultas ini tidak bisa berkata banyak. Salah satu mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH), mengatakan dirinya juga bingung menanggapi berita miring yang menimpa fakultasnya. (Putu Yunia/Tribun Bali)

Padahal seperti diketahui, jembatan ini merupakan jalur transportasi yang paling efektif baik dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya.

Kendaraan yang melewati jalur wilayah Buleleng menuju Jimbaran tentu memakan waktu lebih lama dibandingkan melalui Jembatan Melaya.

Terlahir adalah cuaca ekstrim yang terjadi seperti hujan deras dan angin kencang di wilayah Bali, termasuk Jimbaran

Cuaca ekstrem ini sudah terjadi sejak Oktober 2022, dan masih diperkirakan puncaknya pada Januari 2023.

“Beberapa bulan terakhir ini memang sering hujan dan angin kencang di Bali yang mempengaruhi ke proyek sehingga proyek terlambat.

Plafon tidak bisa dipasang, beberapa kegiatan pembangunan juga belum bisa dilaksanakan karena berbahaya bagi petugas,” tambah jubir Unud ini.

Melihatnya ada pengaruh seperti di atas, Senja Pratiwi mengatakan pihaknya tidak akan melajukan penggantian kontraktor.

Pihaknya kooperatif apabila perlu ada pemeriksaan terkait, dengan proyek pembangunan gedung FH dan FEB tersebut. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved