Berita Bali
Bulan Bahasa Bali ke-5, Bagawinata: Penyajian Masa Lalu dan Kekinian
Bulan Bahasa Bali (BBB) ke-5, Pembukaan hajatan sastra dan budaya Bali itu dikemas melalui prosesi Sesolahan (pergelaran) Sandhya Githa “Nawa Ruci”
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sesolahan Sandya Githa ini dikemas lebih atraktif dan menarik.
Bisa jadi konsepnya sandya githa, tetapi dalam pengkemasannya mirip dengan sendratari.
Meski demikian, porsi gerak tari lebih sedikit, karena harus menggunakan vocal atau suara dan menonjolkan sastra.
Pola gerak dikembangkan pada posisi diam, lalu diikuti dengan bernyanyi.
“Sandya Githa ini lebih banyak dikreasikan, namun tetap berpedoman pada tema Segara Kerthi,” ucap Ketua Sanggar Seni Kokar Bali, Ketut Darya.
Dalam garapan ini, Kokar menggangkat kehidupan sarwa prani, semua kehidupan di laut karena di sana tempat peleburan juga penyucian.
Terbentuknya alam dan manusia dari unsur panca maha buta, sehingga pesan yang disampaikan manusia hendaknya menyayangi laut, karena berkontri besar pada manusia.
“Laut, tempat pemarisuda dan amerta itu ada di laut, maka sayangi laut,” tutupnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.