Berita Bali
Korban Tabrak Lari dan Perampokan Diaben, Ketut Pasek Kirim Pesan Selamat Jalan Sebelum Kejadian
Komang Diah Parwati atau kerap disapa Mbok Ming oleh Ketut Pasek, mengatakan bahwa mendiang adiknya itu merupakan sosok yang perasa.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - I Ketut Pasek Adi Putra, dikenal sangat dekat dengan saudaranya ketiga, Komang Diah Parwati.
Kepada kakak perempuannya ini, Ketut Pasek sering mencurahkan perasaannya dan sering bercanda.
Komang Diah Parwati atau kerap disapa Mbok Ming oleh Ketut Pasek, mengatakan bahwa mendiang adiknya itu merupakan sosok yang perasa dan bertanggung jawab.
Beberapa hari sebelumnya, Ketut Pasek pernah meminjam uang kepada Komang Diah Parwati sebanyak Rp 200.000.
Karena merupakan sosok yang perasa, Komang Diah Parwati mengatakan Ketut Pasek tak ingin meminjam uang kakaknya berlama-lama.
Baca juga: Terbukti Lakukan Tindak Pidana Membunuh dan Mencuri, Kasus Raden Aryo Segera Dilimpahkan
Baca juga: Duka Lara Keluarga Ketut Pasek, Korban Tabrak Lari Sekaligus Perampokan di Denpasar Bali
“Seminggu kemarin dia terus menghubungi saya, terus nanyain ke saya, saya marah ga sama dia, terus seperti itu,” kata Komang Diah Parwati.
Sayangnya, saat itu handphone dari Komang Diah Parwati mengalami kerusakan LCD sehingga tidak bisa dihubungi.
Hal itu sangat disesalkan oleh Komang Diah Parwati, karena ia tak tahu adiknya selalu menghubunginya dan bermaksud untuk mengembalikan uang yang dipinjam.
Komang Diah Parwati baru tahu hal tersebut saat Ketut Pasek, mengirim pesan kepada kekasih Komang Diah Parwati.
Pesan WhatsApp tersebut hanya memuat “P” dan pada saat dibalas pengiriman hanya centang satu.
Pada saat upacara adat “mapeluasin” dan “metuunan” adiknya, Komang Diah Parwati kemudian menanyakan maksud pesan adiknya tersebut.
Ternyata saat itu adiknya mengirim pesan “selamat jalan” kepada Komang Diah Parwati seperti tanda ia akan pergi untuk selama-lamanya.
Dalam upacara itu juga, Ketut Pasek sempat meminta beberapa barang yang belum sempat terpenuhi selama hidupnya.
“Dulu dia sempat minta barang seperti vape, uang, dan sate babi, tapi belum sempat saya kasi.
Nah tadi sebelum dibakar (pengabenan) saya udah kasi semua, kasian dia masih muda,” tutur Komang Diah Parwati.
| TKD Bali Dipotong Rp2,2 Triliun, Koster Dorong Bali Mandiri Tidak Tergantung APBN | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| PT SMI Kunjungan Tribun Bali, Sosialisasikan Pembiayaan Publik | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Koster Ungkap Alasan Program PSEL Baru Dapat Terealisasi di Bali | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Setahun Lebih Berlalu, Belum Ada Kejelasan Pembangunan Kereta Bawah Tanah di Bali | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Dari Bali Wamenkes Beber Kans Indonesia Memimpin Industri Vaksin Dunia, Tantangan Ada di Harga Jual | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.