Berita Bali
Labfor Polda Bali Ambil Sampel Kabel dan Arang, Penyebab Kebakaran Pasar Tunggu Hasil Identifikasi
Puing-puing sisa kebakaran di Pasar Pagi Desa Adat Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, masih berserakan, Kamis 9 Februari 2023.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Puing-puing sisa kebakaran di Pasar Pagi Desa Adat Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, masih berserakan, Kamis 9 Februari 2023.
Lima hari setelah kejadian, Tim Labfor Polda Bali bersama Inafis Polres Jembrana turun untuk mengambil beberapa sampel barang bukti.
Polisi tampak mengelilingi lokasi kebakaran. Di dalam areal lokasi kebakaran, Labfor Polda Bali mengambil kabel listrik serta arang sisa kebakaran.
Baca juga: Gelar Olah TKP, Polisi Imbau Warga Tak Sembarang Masuk ke Areal Pasar Desa Adat Lelateng Jembrana
Olah TKP berlangsung selama 1,5 jam sedangkan barang bukti dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
"Kami bersama Labfor Polda Bali menggelar olah TKP lagi guna menemukan penyebab dari kebakaran yang terjadi di Pasar Lelateng ini. Hasilnya nanti, kami menunggu hasil lab forensik," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Androyuan Elim.
Ia menyebutkan, polisi telah memeriksa 12 saksi dalam peristiwa ini. Saksi yang diperiksa dari pedagang, warga hingga Bendesa Adat Lelateng.
Baca juga: Dalam 2 Hari, Jembrana Ditimpa 4 Bencana Alam dan Satu Musibah Kebakaran
"Hasil dari pemeriksaan saksi nanti dikonversi dengan hasil lab forensik Polda Bali," tandasnya.
Bendesa Adat Lelateng, I Made Samiada mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pedagang yang menjadi korban.
Solusi awal, para pedagang direlokasi di areal parkir sebelah timur pasar.
Baca juga: 110 Pelanggar Selama Dua Hari Operasi Keselamatan Agung 2023 di Jembrana
"Kami relokasi sementara pedagang yang terkena musibah di timur pasar," kata Samiada.
Ia mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rapat dengan prajuru desa terkait pembangunan pasar yang terbakar.
Di sisi lain, pihaknya juga mengusulkan proposal bantuan bangunan ke Pemprov Bali.
Ia berharap nantinya penataan dan pembangunan pasar desa adat ini bisa terealisasi sesegera mungkin.
"Kami juga nanti berencana membangun hydrant di lokasi pasar ini sebagai antisipasi ke depannya. Sebab, pasar ini diketahui sudah dua kali mengalami kebakaran," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.