Berita Jembrana
Seorang ASN di Jembrana Meninggal Dunia, Sebelum Meninggal Sempat Tunjukan Ciri Mengarah ke Rabies
Seorang warga Banjar Anyar Tengah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, baLI, meninggal dunia, Senin 13 Februari 2023 pagi.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Sudah investigasi, memang informasi awal warga tersebut sempat digigit HPR," katanya.
Dia mengungkapkan, pascagigitan tersebut korban tidak sempat melapor dan tidak datang ke faskes setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
Hingga akhirnya, Sabtu 11 Februari kemarin, korban dirawat ke salah satu rumah sakit swasta di Jembrana.
Di rumah sakit, korban sempat memunculkan beberapa gejala. Seperti sakit kepala, sempat muntah-muntah, serta mulutnya sempat mengeluarkan air.
"Sejak hari Sabtu dirawat di rumah sakit, tapi sebelum meninggal sempat menunjukan gejala gejala seperti mulut korban mengeluarkan air," ungkapnya.
Dia mengingatkan, dengan kejadian atau kasus pertama di 2023 ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat seluruhnya.
Bahwa, gigitan HPR sangat sensitif dan perlu penanganan yang tepat agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Hal itu juga harus didukung dengan penanganan pada hewan yakni vaksinasi rabies massal di seluruh wilayah rawan atau berpotensi penularan rabies.
"Korban juga termasuk menderita gigitan berisiko tinggi. Seharusnya jika melapor minimal mendapat VAR, dan jika positif harus diberikan SAR," tandasnya.
Menunggu Konfirmasi Pihak Rumah Sakit
Perbekel Desa Penyaringan I Made Dresta juga membenarkan bawah salah satu warganya yang merupakan seorang ASN meninggal dunia.
Korban disebutkan sempat digigit anjing milik keponakannya sendiri karena mereka tinggal dalam satu pekarangan (halaman).
Dari informasi, korban saat itu digigit pada bagian wajah yakni pelipis. Kemungkinan karena merasa tidak ada luka parah, sehingga tidak memeriksa diri dan mendapat penanganan medis.
"Informasinya para keluarganya di rumah tidak ada yang tau bahwa yang bersangkutan sempat digigit anjing. Sehingga karena tidak kenapa sehingga tak melapor dan tidak mendapat penanganan medis," katanya.
"Tapi untuk informasi suspek rabies atau sebagianya, kita masih menunggu kepastiannya dari pihak kesehatan," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.