Berita Bali
Buronan Interpol Antonio Strangio yang Tertangkap di Bali Diduga Terlibat Jaringan ‘Ndrangheta’
Antonio Strangio yang tertangkap di Bali, diduga terlibat kelompok mafia asal Italia, Ndrangheta.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Buronan Interpol bernama Antonio Strangio yang tertangkap di Bali pada Kamis 2 Februari 2023 lalu itu disinyalir terlibat kelompok mafia “Ndrangheta”.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kaurmin Bagjatinter NCB Interpol Indonesia Kompol Anggaito Hadi Prabowo saat konferensi pers di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai jelang pemulangan Antonio Strangio pada Minggu 19 Februari 2023.
Kompol Anggaito mengungkapkan, Antonio Strangio diduga terlibat kelompok mafia asal Italia, Ndrangheta.
“Jadi yang bersangkutan ini (Antonio Strangio) merupakan jaringan dari kelompok Ndrangheta,” ungkapnya kepada awak media.
Baca juga: Divhubinter Mabes Polri & Polda Bali Pulangkan Red Notice Interpol Berinisial AS ke Italia!
Nama Antonio Strangio muncul ketika empat anggota Ndrangheta ditangkap dan disidik oleh pihak Kepolisian Italia pada tahun 2014 silam soal jual-beli ganja seberat 160 kg.
“Untuk nama AS ini sendiri muncul saat ada keempat anggota Ndrangheta lainnya ditangkap terkait dengan penjualan mariyuana sebesar 160 kg pada tahun 2014.”
“Dari keterangan 4 orang ini, munculah nama AS ini, yang disangkakan berafiliasi dan juga terlibat di dalamnya (Ndrangheta),” jelas Kompol Anggaito.
Penetapan Red Notice Interpol kepada Antonio Strangio terjadi lantaran pada tahun 2014 silam pihak Kepolisian Italia tak menemukan Antonio Strangio di Italia untuk dilakukan penyidikan.
Sehingga, Antonio Strangio dicurigai terlibat dalam jaringan Ndrangheta tersebut.
Lebih lanjut, Kompol Anggaito menuturkan, anggota kelompok Ndrangheta sebagian besar diisi oleh Red Notice Interpol.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Ndrangheta sendiri merupakan kelompok mafia yang berdiri tahun 1890 an di Calabria, Italia.
Kendati didirikan pada tahun 1890 an, kelompok Ndrangheta memasuki masa jayanya pada akhir tahun 1990 an hingga awal tahun 2000.
Kompol Anggaito menuturkan, kelompok Ndrangheta banyak tersebar di Benua Eropa.
Tak hanya soal jual-beli narkoba, kelompok Ndrangheta juga disebut melakukan beberapa tindak kejahatan seperti penipuan dan lain-lain.
“Untuk Ndrangheta sendiri, itu sebenarnya lebih banyak di Eropa. Tidak hanya masalah narkotika, namun juga masalah penipuan, dan juga kejahatan-kejahatan lainnya,” jelas Kompol Anggaito.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.