Berita Jembrana
Warga Jembrana Temukan Anakan Jalak Bali di Kebun Warga, Akan Dibuatkan Pararem untuk Perlindungan
Desa Adat Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, berupaya untuk melindungi populasi Jalak Bali. Hari ini warga menemukan anakan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Desa Adat Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, berupaya untuk melindungi populasi Jalak Bali.
Sebab, dalam setahun terakhir Jalak Bali justru banyak berada/hinggap hingga di kebun dan pemukiman milik warga sekitar hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Artinya tidak hanya di alam liar.
Meskipun saat ini baru sosialiasi, kedepannya Desa Adat bakal merancang aturan tertulis secara khusus seperti pararem dan awig-awig untuk menjaga kelestarian Jalak Bali.
Baca juga: Warga Temukan Batu Besar Mirip Sarkofagus di Jembrana, Diduga Terdapat Banyak Batu Besar Serupa
Bahkan, warga Sumbersari juga sempat menemukan anakan Jalak Bali berjumlah dua ekor pada bongkahan pohon kelapa yang sudah tumbang di kebun milik warga setempat, Kamis 23 Februari 2023.
Anakan tersebut kemudian telah dilaporkan dan diserahkan ke petugas TNBB.
Seorang warga, I Kade Tirtayasa (47) menurutkan, awalnya warga Sumbersari menemukan pohon kelapa yang sudah tumbang dengan lobang besar di areal kebun.
Baca juga: Pencegahan Stunting Harus Melibatkan Berbagai Sektor, Wabup Jembrana Ipat Buka Sosialisasi
Ketika didekati, ternyata ada dua ekor anakan jalak Bali, sehingga si pemilik kebun langsung menginformasikan ke dirinya dan langsung meluncur ke lokasi untuk memastikannya.
"Setelah kita cek, ternyata ada dua ekor anakan jalak Bali yang belum bisa terbang," kata pria yang merupakan pecinta burung Jalak Bali.
Pria yang lebih akrab disapa Dek Pong ini melanjutkan, di sekitar lokasi penemuan anakan tersebut diduga masih banyak sarang Jalak Bali lainnya.
Baca juga: Akui Masih Ada PMI Bengkung, Pemkab Jembrana MoU dengan BP2MI Pusat dan Gandeng Perbekel/Lurah
Sebab, lobangnya agak besar menyerupai sarang dari burung endemik Bali tersebut.
Sedikitnya ada lima lobang yang sering dihinggapi oleh burung Jalak Bali pada pohon berbeda di kawasan tersebut.
"Setelah kita temukan, kita langsung serahkan ke petugas TNBB," tandasnya.
Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda mengakui, sedikitnya ada empat lokasi di wilayah Desa Adat Sumbersari yang sering didatangi burung Jalak Bali.
Baca juga: Polres Jembrana Dalami Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, Diduga Lakukan Aksi Lebih dari Sekali
Di setiap lokasi, rata-rata ada sekitar dua ekor burung Jalak Bali.
"Jumlahnya sekitar itu (dua ekor), tapi belum terdata secara formal," kata Ketut Subanda saat dikonfirmasi, Kamus 23 Februari 2023.
Dengan keberadaan burung endemik Bali yang masuk kategori dilindungi tersebut, pihaknya telah menyosialisasikan kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama untuk menjaga kelestariannya.
Baca juga: Truk Tabrak Kendaraan Berhenti, Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Batu Agung Jembrana
Warga diimbau untuk seksama mencari tempat atau sarangnya.
Sebab, jika mengetahui sarangnya paling tidak masyarakat bisa untuk ikut menjaga dari serangan predator dan oknum warga (berburu).
"Sementara kami hanya secara lisan (sosialiasi) kepada warga untuk menjaga kelestarian jalak Bali yang hinggap di kebun dan sekitar pemukiman warga," katanya.
Selain imbauan secara lisan, kata dia, pihak Desa Adat juga bakal menyiapkan aturan tertulis secara khusus untuk menjaga kelestarian Jalak Bali.
Baca juga: Siswi SMK Karang Cerita Penculikan di Jembrana, Takut Dimarahi, Polisi Tegaskan Info Itu Hoax
Misalnya seperti pararem atau awig-awig.
Terpisah, Kepala Balai TNBB, Agus Ngurah Krisna Kepakisan menjelaskan, populasi Jalak Bali saat tercatat sebanyak 560 ekor.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Mereka kini tak hanya berada di kawasan hutan, tapi merambah ke pemukiman dan kebun warga penyanding TNBB.
Karena sudah mulai merambah ke kebun dan pemukiman warga, Agus menyatakan patroli rutin dari polisi hutan (Polhut) sudah dilakukan.
"Sehingga ketika ketemu warga, kita juga langsung imbau untuk sama-sama menjaga kelestarian jalak Bali," jelasnya.
Pihak Desa Adat penyanding seperti Desa Adat Sumbersari juga dudah berkomitmen untuk menjaga kelestarian burung endemik Bali ini.
"Apabila Desa Adat Sumbersari mengeluarkan aturan adat, baik lisan dan tertulis akan sangat mendukung karena tujuannya untuk menjaga kelestarian Jalak Bali," tegasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.