Nyepi 2023
Piknik di Pantai Purnama Gianyar Saat Nyepi, Bule Polandia Ini Digiring ke Polsek Sukawati
Polisi mengamankan sepasang warga Polandia ke Polsek Sukawati, keluar saat Nyepi
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kurangnya sosialisasi ke turis
Tokoh Pariwisata Ubud, Tjokorda Raka Kertyasa mengatakan, turis 'nakal' sejatinya telah ada sejak tahun 1970an di Bali.
Namun saat ini, kata dia, jumlahnya cukup banyak.
Menurut pria yang karib disapa Cok Ibah tersebut, kondisi ini terjadi akibat minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh travel agent.
Seharusnya, kata dia, para turis yang akan berlibur ke Bali, wajib diberikan pemahaman apa itu Bali, dan apa yang boleh dan tak boleh dilakukan di Bali.
Sehingga, ketika mereka berada di Bali, mereka tidak kebingungan yang justru menjadi permasalahan.
"Harusnya sebelum mereka ke Bali, mereka telah diberikan pemahaman tentang Bali," ujarnya.
Pria yang juga menjabat Bendesa Ubud itu mengatakan, di Ubud sendiri pihaknya membentuk Yayasan Bina Wisata.
Mereka berperan mengedukasi wisatawan di Ubud dalam berperilaku sesuai normal perilaku masyarakat Ubud, Bali pada umumnya.
"Biasanya kita berikan selebaran pada wisatawan. Dulu kan dengan penjelasan bahasa Inggris saja cukup. Sekarang, dengan beragamnnya wisatawan, kami harap pemerintah juga memfasilitasi. Saat ini sangat kurang sosialisasi pada wisatawan. Karena itulah kita sering temui turis berperilaku tak sesuai etika kita di Bali," tandasnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.