Penusukan di Denpasar

Diduga Dipicu Ketersinggungan, Putu Eka Tewas Ditikam Saat Nonton Ogoh-ogoh di Denpasar

Kasus penusukan di Denpasar, penusukan tersebut terjadi didasari dengan adanya aksi saling tatap

|
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Honey/Tribun Bali
Suasana rumah duka - Tragedi penusukan sadis, pada saat malam parade ogoh-ogoh dalam rangka hari Nyepi masih terus berlanjut. Yang mana diketahui seorang pria bernama I Putu Eka Astina (40), harus menjadi korban hingga meninggal dunia setelah dikeroyok oleh beberapa pria di Jalan Veteran Denpasar. Mirisnya, kejadian yang terjadi pada pukul 21.00 Wita Selasa, 21 Maret 2023 tersebut disaksikan langsung oleh istri korban dan anak keduanya yang masih berumur 2 tahun. 

“Saya sambil gendong anak bantuin suami saya. Semua saya tarik-tarik sambil teriak minta tolong,” ucapnya sambil terisak.

Aksi pengeroyokan hingga penusukan tersebut terjadi didasari dengan adanya aksi saling tatap, yang mana mengakibatkan kedua pihak merasa tak terima.

Menurut Nengah Wikarsini, para pelaku tak hanya 2 orang saja.

“Yang lakuin pemukulan itu banyak. Semua itu harus dipanggil. Saya yang lihat itu semua. Saya nggak mau cuma 2 atau 4 orang. Semuanya harus dihukum,” katanya.

Nengah menjelaskan, suami kesayangannya tersebut mengalami 8 luka tusuk di badannya.

Nengah Wikarsini juga mengeluhkan penanganan RS Wangaya yang hingga 1,5 jam pasca kejadian tersebut belum melakukan penanganan.

Baca juga: Dikeluhkan Lama Tangani Pasien Korban Pembunuhan Jalan Veteran, Ini Klarifikasi RSUD Wangaya

Dia mengaku, pada malam itu disuruh oleh seorang pria bernama Pak De Gajah untuk merujuk suaminya ke RSUP Ngoerah, Sanglah.

“Saya telepon Pak De Gajah. Dia dah yang ngajak rujuk ke Sanglah, cepat-cepat dibawa ke sana. Sudah disiapkan alat operasi. Operasi pertama itu detak jantung suami melemah. Dan di operasi kedua dah (suaminya telah meninggal),” jelasnya sambil terus menangis.

Menurutnya, salah satu pelaku bernama Gede Santiana Putra merupakan mantan sopir suaminya.

“Dia itu mantan sopir suami. Dari kecil sebelum menikah sudah diajak sama-sama. Makan di sini biasa, sudah 6 tahun kerja sama suami. Dan harusnya tak ada rasa dendam, karena setahu saya tidak ada masalah antara keduanya,” katanya.

Ia pun mengenang bahwa Putu Eka merupakan suami yang bertanggung jawab.

Mendiang dikenal memiliki banyak teman dan murah hati selama hidupnya.

Wanita asal Singaraja itu pun berharap agar suaminya dapat menerima keadilan seadil-adilnya.

“Untuk apa juga mereka bawa pisau jika nonton ogoh-ogoh. Saya pokoknya berharap ini diusut. Pelaku dihukum setimpal. Saya nggak mau damai,” harapnya.

Saat ini jenazah Putu Eka masih berada di RSUP Ngoerah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved