Berita Bali

Satgas Sasar Kampung WNA Eksklusif, Wagub Bali Sesalkan Bule Ambil Lahan Kerja Warga

Cok Ace mengatakan, keberadaan WNA di Ubud yang membuat wilayah eksklusif tersebut akan menjadi sasaran prioritas dari Satgas Pariwisata.

Istimewa
Wagub Cok Ace (kiri)- Satgas Sasar Kampung WNA Eksklusif, Wagub Bali Sesalkan Bule Ambil Lahan Kerja Warga 

Private villa juga belum ada. Terkait isu bahwa wisman sengaja berbuat onar agar bisa dideportasi dan pulang ke negaranya dengan gratis, Gus Agung mengatakan, deportasi itu tanggungan wakil negara, dubes dan konsulat.

Sehingga kedepannya harus ada hal-hal yang mengatur, misalnya asuransinya harus sesuai expand, harus ada garansi uang balik, jadi tiket baliknya wisman punya.

Bali baru recovery dari Covid-19, jadi ia meminta semua pihak harus wise dan melihat dengan jernih.

Bali butuh wisatawannya, bukan pekerjanya, intinya begitu.

Apalagi sampai mengambil porsi orang lain begitu. Semua pihak harus menjaga destinasi Bali ini. (zae/sar)

Ny Putri Koster: Hormati Pecalang

TERKAIT fenomena warga negara asing (WNA) yang kedapatan berkeliaran saat hari Nyepi, juga adanya sejumlah warga yang membuka paksa portal Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Sumberklampok Buleleng untuk berwisata saat Nyepi, Rabu 22 Maret 2023, pukul 10.00 Wita, Ny Putri Suastini Koster meminta agar semua pihak menghormati pecalang.

“Kalau ada warga kita atau WNA yang keluar, pecalang itu harus dihormati. Karena beliau-beliau (pecalang) itu bertugas menjaga situasi kamtibmas saat Nyepi,” kata Putri Koster saat ditemui Tribun Bali dalam acara pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Kantor Kesbangpol Bali, di Denpasar, Jumat 24 Maret 2023.

Putri Koster mengatakan, dengan menghormati aparat keamanan dan mengikuti aturan yang berlaku, menunjukkan sikap warga negara yang baik. Istri Gubernur Bali Wayan Koster itu mengatakan, sudah seharusnya masyarakat mengikuti aturan yang berlaku di daerahnya seperti peribahasa “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

“Itu ada aturan di daerah itu, berlaku di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung,” ungkap Putri Koster.

Di sisi lain, Putri Koster juga mengingatkan kepada para personel pengamanan, hendaknya melakukan peneguran hanya melalui pimpinan terkait.

Pasalnya, jika peneguran dilakukan melalui banyak orang dan serentak, dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan.

“Jadi aparat juga harus komandannya satu, komandannya itu yang bicara. Yang lainnya diam dengan tertib. Jangan dikerubungi. Nanti berpotensi chaos,” ujarnya.

Terkait tindakan terhadap masyarakat yang berkeliaran saat Nyepi, Ketua Dekranasda Bali itu mengatakan, tindakan kepada masyarakat yang melanggar aturan tetap dilakukan.

“Tetapi kalau yang terjadi sekarang, ya kita tangani menurut aturan yang berlaku. Kita tidak melihat warga negara apa. Sama saja perlakuannya,” kata Putri Koster. (mah)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved