Berita Jembrana
Gempuran Abrasi di Pantai Pebuahan Jembrana Semakin Parah, Warga Swadaya Buat Tanggul
pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru tergerus abrasi, warga pun secara swadaya membuat enderan sementara menggunakan bahan batu dan pasir
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Abrasi di Pantai Pebuahan, Kecamatan Negara, Jembrana, kian parah.
Sejumlah rumah warga terancam tergerus.
Jarak bibir pantai dengan pemukiman tinggal beberapa meter saja.
Bahkan ada yang berjarak satu meter.
Baca juga: Karangasem Darurat Tanggul Pantai, 31 Kilometer Pesisir Masuk Wilayah Abrasi
Dalam beberapa tahun terakhir, pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru tergerus abrasi.
Warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan dengan memasang tanggul atau senderan agar abrasi tak semakin parah.
Akan tetapi karena was-was, warga pun secara swadaya membuat enderan sementara menggunakan bahan batu dan pasir.
Bahan diambil dari wilayah pantai.
Sedangkan untuk penggarapannya menggunakan alat berat yang dipinjam dari Pemkab Jembrana.
Yanto, warga setempat mengatakan, pembuatan senderan ini adalah upaya masyarakat melindungi rumah mereka dari ganasnya abrasi.
Sejak beberapa tahun lalu, abrasi di pesisir Pebuahan semakin parah.
"Hanya menyisakan beberapa meter saja jarak antara pantai dengan pondasi rumah warga. Ini sudah yang kesekian kalinya (garap senderan). Untuk kali ini kami dapat pinjam alat berat dan solar dibeli secara swadaya dengan uang hasil urunan," ujar dia, Minggu 26 Maret 2023.
Namun hingga berita ini diturunkan, otoritas belum memberi konfirmasi terkait kepastian anggaran yang didapatkan untuk penanganan abrasi ini.
Sebelumnya, Pemkab Jembrana mengusulkan alokasi anggaran Rp 100 miliar di 2023.
Anggaran tersebut nantinya akan untuk pengerjaan fisik revetment Pantai Pebuahan dan Pantai Cupel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.