Berita Buleleng
Dispar Usulkan Buleleng Jadi Kota Kreatif, Gelar Stand Up Comedy hingga Pertunjukan Seni
Dinas Pariwisata Buleleng mengusulkan Buleleng untuk ditetapkan sebagai kota kreatif. Bahkan digelar stand up comedian tiap minggunya.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dinas Pariwisata Buleleng mengusulkan Buleleng untuk ditetapkan sebagai kota kreatif.
Sebagai langkah awal pertunjukan seni pun rutin digelar setiap minggu.
Bahkan pada Sabtu (1/4) malam juga digelar ajang stand up comedy di Taman Kota Singaraja, sebagai bentuk pemberian ruang kepada masyarakat untuk menggali talentanya di bidang seni pagelaran.
Baca juga: Pil Koplo Sasar Kalangan Remaja di Buleleng Bali, Total 550 Butir Dimusnahkan Kejari Buleleng
Tercatat ada 15 komedian yang beradu kelucuan di ajang stand up comedy yang digelar untuk memeriahkan HUT Ke-419 Kota Singaraja, berkolaborasi dengan DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng.
Dalam ajang tersebut, setiap peserta diberikan waktu tujuh menit untuk berkomedi dengan tema Bangga Dadi Nak Buleleng.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, pihaknya mengusulkan kepada Kemenparekraf agar Buleleng dapat ditetapkan sebagai kota kreatif ketiga di Bali, setelah Denpasar dan Gianyar.
Baca juga: DPRD Buleleng Akan Bahas Tiga Ranperda
Dari usulan tersebut, pada September mendatang tim dari pusat berencana akan datang ke Buleleng untuk melakukan penilaian.
Nantinya tim akan melihat 17 indikator ekonomi kreatif yang berkembang di Buleleng. Salah satunya Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) yang dimiliki oleh para pelaku UKM, serta pagelaran seni.
Dody menyebut, untuk pagelaran seni khususnya gamelan dan tari, pihaknya telah rutin menggelar setiap minggu di RTH Taman Bung Karno.
Baca juga: Akan Ditenggelamkan di Tejakula Buleleng, Proses Hibah KRI Ki Hajar Dewantara Masih Panjang
Sementara seni musik, juga rutin digelar setiap minggu di Plaza Kuliner Pantai Penimbangan.
"Stand up comedy ini juga termasuk, sehingga bisa memfasilitasi para seniman untuk pentas. Talenta masyarakat dalam bidang komedi bisa tergali," terangnya.
Bila berhasil ditetapkan sebagai kota kreatif, Buleleng kata Dody akan mendapatkan suntikan DAK dari Kemenparekraf, yang dapat digunakan untuk peningkatan ekonomi kreatif di Buleleng.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Berdarah di Buleleng Bisa Berujung Damai, Ada Poin yang Belum Disetujui Pelaku
Sementara Ketua DPC BMI Buleleng dr Ketut Putra Sedana mengatakan, ajang stand up comedy ini digelar mengingat selama ini belum pernah diselenggarakan di Buleleng.
Selain itu untuk memberikan ruang kepada para seniman, serta mengangkat potensi masyarakat Buleleng khususnya pada bidang komedi.
"Dari kegiatan yang pertama ini mendapat respon yang baik. Selain safari kesehatan dan pangan, stand up comedy ini akan kami gelar pada tahun-tahun yang akan datang berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.