Serba serbi

Lights of The Life, Keberadaan Pura Lempuyang Jadi The Real Purification Sistem Fisik dan Spirit

Letaknya di timur Bali, tepatnya di Puncak Bukit Bisbis, Desa Adat Purwaayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Putu Yunia/Tribun Bali
Jro Mangku Ketut Cara selaku Pemangku di Pura Lempuyang, tempat memohon pencerahan batin dengan suasana yang sejuk dan asri serta pemandangannya yang indah. 

“Musuh terang itu adalah gelap, kalau sudah gelap apa yang bisa dilihat?,” ungkapnya.

Selama menjalankan tugas, menurutnya setiap pengalaman jro mangku adalah suatu hal yang istimewa dan menarik karena hidup itu, adalah sekarang dan itulah yang harus dinikmati.

Ia tak ingin berangan-angan terlalu jauh dan tidak memikirkan hal-hal di masa lalu.

Jro mangku juga merupakan sekaa pemandu Pura Lempuyang, yang memandu umat dari luar negeri untuk sembahyang ke Pura Luhur Lempuyang.

Biasanya ia juga membantu para umat, untuk menyiapkan banten persembahyangan.

Naik turun Pura Lempuyang merupakan hal yang biasa ia lakukan, karena ia hidup dari lingkunban di hutan seperti di Pura Lempuyang ini.

“Saya akan menjelaskan tentang pura hingga mereka paham sebelum mereka masuk ke dalam pura tersebut. Akses di jalan ini tidak terlalu menantang, karena sudah 1.700 tangga dari Pura Telaga Mas ke Pura Lempuyang Luhur, saya sudah biasa naik turun sampai kaki saya kurus seperti kaki ayam,” ucap Jro Mangku sambil tertawa.

Jro Mangku Ketut Cara selaku Pemangku di Pura Lempuyang, tempat memohon pencerahan batin dengan suasana yang sejuk dan asri serta pemandangannya yang indah.
Jro Mangku Ketut Cara selaku Pemangku di Pura Lempuyang, tempat memohon pencerahan batin dengan suasana yang sejuk dan asri serta pemandangannya yang indah. (Putu Yunia/Tribun Bali)

Jro mangku juga memberikan gambaran suasana di pura ini, yang sejuk dan adem tidak seperti di kota.

Kalau pun panas itu, merupakan hawa yang keluar dari dalam tubuh yang sesungguhnya sedang mengeluarkan racun.

Oleh karena itu perjalanan ke Pura Luhur Lempuyang ini disebut juga dengan 'the real purification system' untuk fisik dan spirit, pembersihan secara sekala dan niskala di setiap langkahnya.

Ditambah lagi dengan udara yang segar, tanpa polusi sehingga pasti bersih secara fisik dan sesampainya di atas barulah waktunya untuk sembahyang, meditasi, dan kegiatan pembersihan secara spirit.

Di Pura Lempuyang Luhur terdapat bambu suci yang disebut gesing, yang di dalamnya ada air dan disebut 'Tirta Pingit'.

Jika ada masyarakat yang melaksanakan upacara besar (karya agung), harus memohon tirta di dari gesing ini dan tirta ini berfungsi untuk mamuput karya tersebut.

Jro mangku akan bertugas untuk memotong satu bambu, dan ditempatkan di sebuah gentong khusus.

Biasanya yang menutup acara adalah sulinggih, tetapi di samping itu harus ada penutup dari sunia, yaitu Tirta Pingit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved