Serba serbi

Lights of The Life, Keberadaan Pura Lempuyang Jadi The Real Purification Sistem Fisik dan Spirit

Letaknya di timur Bali, tepatnya di Puncak Bukit Bisbis, Desa Adat Purwaayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Putu Yunia/Tribun Bali
Jro Mangku Ketut Cara selaku Pemangku di Pura Lempuyang, tempat memohon pencerahan batin dengan suasana yang sejuk dan asri serta pemandangannya yang indah. 

Tirta ini juga dicampurkan dengan air dari sumber mata air sekitar, dan ditempatkan di bawah gentong khusus dan ini diperuntukkan untuk umat yang datang sembahyang secara umum.

Selain itu, tirta ini juga dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit sehingga banyak orang yang memohon tirta, untuk dibawa pulang dan digunakan untuk memberkati orang sakit.

Jro Mangku Ketut Cara selaku Pemangku di Pura Lempuyang, tempat memohon pencerahan batin dengan suasana yang sejuk dan asri serta pemandangannya yang indah.
Jro Mangku Ketut Cara selaku Pemangku di Pura Lempuyang, tempat memohon pencerahan batin dengan suasana yang sejuk dan asri serta pemandangannya yang indah. (Putu Yunia/Tribun Bali)

Adapun pantangan selama melakukan persembahyangan, adalah yang tidak boleh mengeluh karena itu akan membuat seseorang menjadi malas.

Jika sudah mengeluh, maka keluhannya akan tertanam di alam bawah sadarnya dan terasa menjadi nyata.

Umat juga tidak diperkenankan menggunakan perhiasan yang berlebihan.

“Lingkungan ini adalah hutan yang banyak satwa, khususnya monyet ditakutkan akan diambil oleh para monyet.

Kondisi itu akan membuat seseorang akan kesal, kerap mengungkapkan umpatan, pikiran menjadi kacau, dan tidak fokus sembahyang,” jelas jro mangku.

Untuk pemandangan, sesungguhnya yang paling indah adalah dari Pura Penataran Agung dengan candi bentarnya yang disebut 'Gates of Heaven'.

Namun kenikmatan perjalanan hanya didapat saat menuju Pura Lempuyang Luhur ini, apalagi saat kabut suasana seperti berada di surga dan merasa seperti di Jurassic Park Movie.

Dan tentunya adalah kepuasan batin seseorang karena sudah berhasil mencapai puncak.

Jro mangku mengimbau kepada para umat yang akan datang ke Pura Lempuyang Luhur, harus menata pikiran dari rumah dan bersihkan badan.

Tiba di Pura Penataran Agung saja, maka kesucian itu harus mulai dirasakan.

Oleh karena itu, jagalah pikiran, perkataan, dan perbuatan tetap baik seperti ajaran Tri Kaya Parisudha.

Saat di perjalanan, umat diimbau untuk tidak memberi makan para monyet dan memperlihatkan makanan.

Untuk banten yang dibawa diimbau untuk tidak dijing-jing, tetapi dirangkul atau di-suun (diletakan di atas kepala) agar tidak diambil monyet.

Penjagaan pura akan dibantu dengan para penjaga dan anjing-anjing yang dibawa oleh jro mangku dan penjaga.

Yang paling penting adah hindari kontak mata dengan monyet.

“Jangan sampai monyet-monyet itu berpikir kita menantang mereka, dan mungkin sana mereka merasa iri dengan kondisi manusia yang berbeda dengan monyet,” kata jro mangku.

Jro mangku mewakili seluruh pihak di Pura Lempuyang, berharap ke depannya Pura Lempuyang dapat terus dijaga kesuciannya oleh seluruh umat.

Termasuk menjaga kebersihan pura dari sampah plastik, karena lastik merupakan momok dan masalah besar yang ada di pura.

Sampah plastik diharapkan dibawa kembali pulang. Kalau sampah canang dan organik lainnya dipersilakan membuangnya ke hutan untuk menjadi pupuk. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved