Berita Karangasem
Dua Bocah di Karangasem Meninggal Dunia Dinyatakan Positif DBD, 50 Persen Desa Endemis DBD
Dua pasien yang positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Karangasem dinyatakan meninggal dunia.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Untuk diketahui, kasus DBD di Kab. Karangasem Thn. 2023 terhitung dari Januari sampai Maret,
Dinas Kesehatan Karangasem menemukan sekitar 185 kasus.
Rinciannya Januari 67 kasus, Februari 59 kasus, sedangkan di Maret 49 kasus. Kasus mungkin akan terus meningkat. Mengingat cuaca berubah - ubah.
Untuk kasus DBD di Kab. Karangasem di tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Contoh Januari 2021 ada kasus 28, tahun 2023 kasus 67, serta 2022 sebanyak 79 kasus. Februari 2021 ada 14 kasus, 2022 ada 60 kasus, dan 2023 sebanyak 59. Maret 2021 ada 22, tahun 2022 ada 59 kasus, dan Maret 59 kasus.
Untuk menekan jumlah daerah endemis dan kasus DBD, petugas dari Dinkes akan melakukan upaya semaksimal mungkin. Satu di antaranya mengaktifkan kembali kelompok kerja (Pokja) DBD di Desa.
Minimal Pokja bisa memberi edukasi ke masyarakat, mulai pemberantasan jentik, dan nyamuk dewasanya.
Selain itu mengelar fogging untuk membunuh nyamuk dewasa. Untuk jentiknya harus dibasmi dengan gerakan serentak pmberantasan sarang nyamuk (PSN). Pelaksanaannya harus libatkan masyarakat dan komponen lainnya. PSN sangat memberikan dampak yang sangat signifikan menangani kasus demam berdarah.
50 Persen Desa di Karangasem Masuk Endemis DBD
Dari 78 Desa dan Kelurahan di Kab. Karangasem, sebanyak 50 persen lebih msuk kategori daerah endemis DBD (Demam Berdarah Dengue).
Puluhan daerah dinyatakan endemis DBD lantaran ditemukan kasus tiap tahun. Jumlah kasusnya bervariatif, skitar 3 hingga 5 kasus tiap desa. Ada juga yang lebih dari 5 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan, daerah yang dinyatakan endemis DB tersebar di beberapa Kecamatan di Karangasem.
Di antaranya Kecamataan Karangasem, Bebandem, Kubu, dan Manggis.
Status ini sifatnya kondisional sesuai kasus.
"Kasus di Karangasem masuk kategori endemis. Selama masih ada kasus, kemudian angka jentik masih tinggi. Sekitar 50 persen lebih desa yang berstatus endemis," kata Gusti Bagus Putra Pertama ditemui beberapa minggu lalu.
Pria asli Sidemen ini mengaku, tahun 2023 terhitung dari Januari sampai Maret 2023, Dinas Kesehatan Karangasem menemukan sekitar 185 kasus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.