Bocah Hanyut di Tabanan
Keluarga Ikhlaskan Wira, Remaja yang Terseret Arus Tukad Balian Ditemukan Meninggal Dunia
Seperti diketahui, bocah warga Jalan Gunung Agung, Denpasar itu hilang terseret arus dan tenggelam di Muara Sungai Tukad Balian saat malukat.
TRIBUN-BALI.COM - Putu Pasek Wira Saputra (13), pelajar SMP asal Denpasar Utara akhirnya ditemukan, Senin (17/4). Ia ditemukan di sebelah utara Muara Tukad Balian, dengan jarak sekitar 200 meteran dari lokasi tenggelamnya di Desa Lalang Linggah, Kabupaten Tabanan, Minggu (16/4), dengan kedalaman lima meter.
Seperti diketahui, bocah warga Jalan Gunung Agung, Denpasar itu hilang terseret arus dan tenggelam di Muara Sungai Tukad Balian saat melakukan panglukatan bersama keluarganya, Minggu (16/4) sore.
Pencarian dilakukan Senin (17/4) sekitar pukul 09.00 Wita, melibatkan Tim SAR yang terdiri dari Basarnas Bali, Polairud Polda Bali, Sat Polairud Polres Tabanan, BPBD Tabanan, Polsek Selemadeg Barat serta sejumlah relawan atau masyarakat yang melakukan pencarian.
Bapak korban, I Made Sujana (47), mengaku sudah mengikhlaskan kepergian sang anak, dan berterimakasih kepada tim yang menemukan. Selanjutnya, pihaknya juga meminta kepada aparat desa setempat supaya memasang papan peringatan. Hal itu untuk kewaspadaan, karena memang anaknya pernah menjadi korban. “Peristiwa yang terjadi pada anak saya, semoga tidak sampai menimpa warga lainnya," ucapnya, Senin (17/4).
Melihat jasad anaknya, I Putu Sintya Dewi (36), ibu korban, tidak bisa menahan pedih peristiwa tersebut. Anaknya terbungkus kantung jenazah dan dibawa ke kamar jenazah. Ia mengaku anaknya adalah anak yang berbeda dengan anak lain. Ketika dia dengan anak seusianya akan memilih sibuk dengan handphone, maka Wira sangat perhatian kepada keluarganya.
Baca juga: 2 Pasien DBD Kabupaten Karangasem Meninggal Dunia, Simak Penjelasannya!
Baca juga: Saat Diamankan Petugas, Dua Bule Rusia Ini Masih Dalam Keadaan Teler dan Ditemani Dua Perempuan
Baca juga: Pengaman Jalur Alternatif Saat Pengalihan Arus Mudik di Gilimanuk, Tugas Khusus Pecalang dan Banser

“Benar saya tidak ajum-ajum (menyombongkan). Anak seumuran itu biasa kan sibuk dengan HP. Anak saya sangat penurut dan membantu orangtua. Perhatian sekali dengan orangtuanya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Basarnas Bali, Wayan Suwena mengatakan, tim gabungan menemukan korban di dasar sungai dengan bantuan Aqua Eye atau alat pendeteksi di air. Setelah posisinya dipastikan, pihaknya pun melakukan pencarian dan mengevakuasi jasad korban. Pihaknya, menurunkan 3 diver atau penyelam dan pada pukul 11.48 Wita korban ditemukan di dasar air, dan selanjutnya dilakukan evakuasi dibawa ke atas permukaan air. “Korban ditemukan di dasar air dan langsung kami bawa ke permukaan,” katanya.
Ternyata, ada kisah pilu pada korban Wira sebelum jasadnya ditemukan. Hal ini terungkap dari penuturan ibu korban, Putu Sintya Dewi. Dia mengatakan, saat itu dirinya dan keluarga awalnya ialah nunas raos ke daerah sekitaran Polsek Negara, Kecamatan Negara Jembrana. Karena saat itu akan dilaksanakan upacara. Kemudian, dirinya pulang dan sempat mampir makan ke salah satu rumah makan di Jembrana.
Pada saat yang sama, suaminya, Made Sujana, mengajak dia dan kedua putranya Wira dan Ade Ravindra Ananda (8) untuk malukat di Muara Sungai Tukad Balian.
“Kami dari negara nunas raos karena mau ada upacara. Terus makan dan ke sini. Maksudnya malukat karena suami dulu pernah sekali ke sini. Habis dari sini langsung tujuan pulang balik ke Denpasar,” ucapnya saat ditemui di lokasi kejadian (TKP), Senin.
Menurut dia, dirinya saat itu mandi dengan keluarganya berjumlah delapan orang. Pada saat itu, datang sekitar pukul 15.00 Wita diperkirakannya. Kemudian melakukan pangalukatan. Sejam waktu panglukatan dilakukan, dirinya dan keluarga masih mandi-mandi di sekitaran Muara. Dan memang air tidak begitu tinggi. Hanya sekitar 30 centimeter.
“Jadi anak saya itu sebenarnya selamat. Dia sudah duduk di pinggir. Tapi karena saya masih seperti tenggelam dan saat itu panik, terus anak nyelamatin saya,” ungkapnya.
Sintya Dewi mengaku, anaknya sejatinya bisa berenang. Makanya ketika melihat dirinya panik di dalam air. Anaknya berusaha menolongnya. Awalnya dirinya itu meminta bantuan ke suaminya. Tapi, karena suaminya sudah menyelamatkan anak keduanya, maka anak pertamanya Wira itu berinisiatif menolong dirinya. Sayangnya, saat di dalam Muara itu, air yang sepertinya landai, ternyata memutar. Dirinya mengibaratkan seperti ketika seseorang sedang menyalakan mesin cuci. Memutari seperti mesin cuci.
“Karena memutar itu saya panik. Anak nyelamatin saya sambil ngomong ‘kasihan ibu, kasihan ibu’ nyelamatin saya dan arus terus memutar. Terus kami diberi kayu sama warga. Tapi saat mau saya kasih kayu, saya lihat anak saya sudah nggak ada,” ungkapnya.
BREAKING NEWS: Jasad Korban Hanyut di Tukad Balian Tabanan Ditemukan di Kedalaman 5 Meter |
![]() |
---|
Wira Terseret Arus Saat Melukat di Tabanan, Sempat Menolong Ibunya, Dewi Yakin Anaknya Masih Hidup |
![]() |
---|
Putu Pasek Terseret Arus Saat Melukat di Tabanan, Pencarian Dilanjutkan Pagi Ini |
![]() |
---|
Pencarian Bocah Hilang Terseret Arus di Muara Tukad Balian Tabanan Dilanjutkan Besok Pagi |
![]() |
---|
Bocah Hanyut di Tabanan Masih Terus Dicari, Simak Kisah Tukad Balian Bisa Jadi Lokasi Malukat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.