Lebaran 2023
Bagaimana Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qadha? Simak di Sini Jawabannya
Meski Ramadhan telah usai, namun ibadah dan amalan-amalan yang lain harus tetap dijalankan.
TRIBUN-BALI.COM – Bagaimana Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qadha? Simak di Sini Jawabannya
Ramadhan telah usai dan berganti bulan Syawal.
Awal bulan Syawal ditandai oleh berlangsungnya Hari Raya Idul Fitri.
Meski Ramadhan telah usai, namun ibadah dan amalan-amalan yang lain harus tetap dijalankan.
Sama seperti pada saat bulan Ramadhan lalu.
Salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan adalah berpuasa di bulan Syawal.
Menjalankan ibadah puasa Syawal memiliki keutamaan dan pahala yang tiada tara besarnya.
Dilansir darri TribunJatim, puasa Syawal memiliki pahala setara dengan puasa satu tahun penuh.
Lantas, hal ini pun menimbulkan berbagai pertanyaan.
Salah satunya, apakah boleh menggabungkan puasa syawal dan qadha saat Ramadan?
Bagaimana hukum menggabungkan puasa Syawal dan qadha atau utang di bulan Ramadan?
Simak penjelasan hukumnya di bawah ini!
Baca juga: Niat dan Tata Cara Puasa Syawal 1444 Hijriah, Keutamaannya Setara Puasa Satu Tahun Penuh
Artikel ini juga menyajikan tata cara dan niat puasa Syawal.
Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qadha
Puasa Syawal termasuk salah satu puasa sunah yang memiliki pahala dan keutamaan besar.
Pahala puasa syawal selama enam hari di bulan syawal sama seperti berpuasa selama satu tahun penuh.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun (HR. Muslim)".
Lantas, bolehkah menggabungkan puasa Syawal dengan ganti utang puasa Ramadhan?
Dikutip dari laman Bima Islam Kemenag RI, Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Tuhfat al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj, juz III, h. 390 menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat terkait hal ini.
Ada yang menyatakan bisa dan ada yang menyatakan tidak bisa:
Hendaknya disyaratkan adanya penentuan dalam puasa rawatib seperti puasa arafah, asyura, hari-hari putih, dan 6 hari di bulan Syawal, sebagaimana shalat rawatib.
Pendapat tersebut dijawab dengan bahwasanya puasa di hari-hari yang telah disebutkan diarahkan pada hari-hari tersebut, sehingga apabila seseorang berniat lainnya, maka tetap bisa sah sebagaimana sholat tahiyatul masjid.
Karena maksud utamanya ialah yang penting berpuasa di hari-hari tersebut.
Dari pemaparan di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa puasa sunah Syawal harus ditententukan, sehingga tidak boleh digabung dengan lainnya.
Sementara pendapat yang lain menyatakan bahwa yang terpenting di bulan Syawal kita berpuasa selama 6 hari, meskipun itu digabung dengan puasa lainnya.
Baca juga: Punya Utang Puasa? Simak Hukum Melaksanakan Puasa Qadha Setelah Nisfu Syaban
Lebih lanjut, Khatib al-Syarbini dalam Kitab Mughni al-Muhtaj menjelaskan:
Kalau seseorang mengqada puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat.
Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadist.
Khususnya bagi orang yang batal puasa Ramadannya dan mengqadanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud.
Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qada puasa Syawal.
Dengan adanya perbedaan pendapat tersebut, maka kita diperbolehkan memilih salah satu pendapat dari keduanya, namun sebaiknya kita memisahkan pelaksanaan puasa qada Ramadan dengan puasa sunah Syawal demi menjaga kehati-hatian
Berikut ini tata cara puasa Syawal:
1). Membaca niat
Berikut niat puasa Sunnah di bulan Syawal:
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa Sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."
2). Makan sahur
Setiap orang yang berpuasa dianjurkan untuk melakukan makan sahur sebelum azan Subuh.
Tetapi, apabila tidak makan sahur, puasa seseorang tersebut tetap dianggap sah karena hukum makan sahur adalah sunnah.
3). Menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu
Setelah berniat puasa Syawal dan makan sahur, maka orang tersebut harus menahan diri dari godaan-godaan yang akan membatalkan puasa.
Batas waktunya juga sama dengan puasa Ramadhan, yakni hingga waktu Maghrib tiba.
4). Berbuka puasa
Setelah seharian berpuasa, setiap Muslim wajib menyegerakan untuk berbuka puasa guna membatalkan puasanya.
Manfaat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Sama Dengan Puasa 1 Tahun
Manfaat Puasa enam hari pada bulan Syawal termasuk puasa sunah.
Rasulullah SAW sangat menganjurkannya, sampai dalam hadits di atas pahalanya sama dengan pahala satu tahun.
Abu Hurairah berkata:
Pahalanya satu tahun, karena setiap hari pahalanya sama dengan puasa sepuluh hari.
Tiga puluh hari ramadhan sama dengan tiga ratus hari ditambah enam hari bulan syawal sama dengan enam puluh hari, sehingga jumlah seluruhnya adalah tiga ratus enam puluh hari yakni satu tahun.
Hal ini, karena Allah berfirman:
(Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya) (QS. Al-An`am: 160).
Kapan Puasa Syawal?
Dikutip dari laman Kemenag Sumsel, puasa ini boleh dilakukan berurutan sejak tanggal dua syawal, sebagaimana pendapat Imam Syafi`i, atau boleh juga tidak berurutan yang penting enam hari pada bulan Syawal sebagaimana pendapat Jumhur ulama seperti Imam Waki` dan Imam Ahmad.
Di antara Manfaat Puasa 6 Hari Bulan Syawal ini sebagaimana dituturkan Ibnu Rajab adalah sebagai berikut:
1). Pahala setara puasa satu tahun penuh
Puasa enam hari pada bulan Syawal pahalanya sama dengan puasa satu tahun penuh sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
2). Penyempurna sholat
Puasa pada bulan Syawal dan Sya`ban seperti shalat sunnat rawatib.
Fungsinya untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam shalat wajib.
Karena, kelak pada hari Kiamat, pahala wajib dapat disempurnakan dengan amalan sunnat.
3). Sebagai ciri puasa Ramadhan diterima
Dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadhannya diterima oleh Allah, karena apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dan Qadha? Ini Penjelasan Hukumnya, Tata Cara, dan Niat,
niat dan tata cara puasa Syawal
Puasa Syawal
Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Puasa Qadha
Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qadha
Jokowi Ajak ASN, TNI, Polri dan Pegawai Swasta Perpanjang Cuti Lebaran 2023, WFH Atau WFA |
![]() |
---|
Polri Siapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran, One Way Tol Kalikangkung-Cikampek |
![]() |
---|
Hemat Budget, Toni dan Istri Mudik Jakarta-Indramayu Naik Kereta Kelinci, Bensin Habis Rp80.000 |
![]() |
---|
Niat dan Tata Cara Puasa Syawal 1444 Hijriah, Keutamaannya Setara Puasa Satu Tahun Penuh |
![]() |
---|
Megawati akan Terima Kunjungan Ketum Parpol di Lebaran 2023, Termasuk Prabowo, PDIP: Bukan Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.