Berita Bangli

TK Pra Widya Dharma Desa Demulih Bangli Terancam Tutup, Siswa Tercatat 60 Orang

TK Pra Widya Dharma yang berlokasi di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, Bali, terancam tutup.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana TK Pra Widya Dharma di Desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, Bali, Rabu 27 April 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - TK Pra Widya Dharma yang berlokasi di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, Bali, terancam tutup.

Ini berdasarkan hasil keputusan rapat bersama, antara desa adat dengan masyarakat setempat. 


Alasan tutupnya TK yang dikelola oleh Desa Adat ini, lantaran minimnya jumlah tenaga pengajar.

Baca juga: Meningitis Bikin Harga Anjlok, GUPBI Bangli: Babi Sangat Sensitif dengan Kasus dan Isu

Padahal menurut Bendesa Adat Demulih, I Nengah Karsana, jumlah siswa di TK tersebut cukup banyak tiap tahunnya.

"Ini merupakan satu-satunya TK yang ada di Desa Adat Demulih. Dan saat ini jumlah siswanya tercatat 60 orang," ucapnya Rabu (26/4/2023).


Karsana mengatakan, sebelumnya ada tenaga pendidik yang berstatus pegawai negeri di TK Pra Widya Dharma.

Baca juga: Babi di Bangli Sehat, Tapi Harganya Terpapar Meningitis

Namun yang bersangkutan sudah pindah. Selain itu juga ada pegawai kontrak, namun sudah pensiun tahun lalu. 


"Kemudian dari Dinas Pendidikan menugaskan dua orang guru (PNS). Namun tidak berselang lama guru tersebut ditarik kembali karena berkaitan dengan sertifikasi," ungkapnya. 


Atas kondisi tersebut, pihak Desa Adat melakukan rapat bersama masyarakat.

Baca juga: WBP Palestina di Rutan Kelas IIB Bangli Langsung Bebas Usai Terima Remisi Lebaran 2023

Hasilnya diputuskan untuk melakukan moratorium atau menunda penerimaan peserta didik baru.

"Diputuskan tutup sementara pada tahun ajaran 2023/2024. Jadi calon siswa baru mencari TK lainnya yang ada di wilayah sekitar," jelasnya


Dikatakan pula, selama ini para siswa membayar iuran sebesar Rp100 ribu per bulan.

Baca juga: Kasat Narkoba Pastikan Paket Mencurigakan di Rutan Bangli Adalah Narkoba

Dana yang terkumpul untuk membiayai snack para siswa dan membayar kebutuhan operasional lainya seperti air.

Dari dana yang terkumpul diakui tidak mencukupi untuk membayar upah tenaga pendidik. 


Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Komang Pariarta saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menggelar rapat dengan pihak-pihak terkait, mengenai TK Pra Widya Dharma di Demulih ini.

Baca juga: Tingkat Kunjungan Pelancong ke Desa Penglipuran Bangli Naik 200 Persen Lebih Saat Idul Fitri 2023

Diharapkan TK tersebut bisa dikelola oleh Desa Dinas ataupun Disdikpora.

"Kalau dikelola oleh Desa Dinas, kan dananya lebih besar daripada Desa Adat. Begitupun jika dikelola oleh Disdikpora. Sehingga masalah upah tenaga guru bisa diatasi," ucapnya.


Soal minimnya jumlah tenaga pendidik, Pariarta mengaku saat ini ada dua orang guru pengabdi di sekolah itu. Diakui jika dibandingkan dengan 60 siswa, jumlahnya masih tergolong minim.

Baca juga: Kurir Ojol Kirim Paket Ke Rutan Bangli, Saat Dibuka Isinya Ternyata Paket Sabu

"Kalau idealnya satu guru mengampu 15 siswa, dan maksimalnya 25 siswa," katanya.


Pariarta mengatakan, untuk alokasi guru pegawai negeri akan terbatas pada jam mengajar, yang notabene berpengaruh pada sertifikasi.

Diakui sebelumnya sudah ditugaskan dua orang guru, namun karena tidak memenuhi jam mengajar dan sertifikasi tidak valid, maka guru kembali ke sekolah induk. 

Baca juga: WBP Palestina di Rutan Kelas IIB Bangli Langsung Bebas Usai Terima Remisi Lebaran 2023


"Intinya kami berupaya melakukan pendekatan dengan pihak Desa Adat dan juga Desa Dinas. Jika disetujui, sekolah bisa dijadikan negeri."

"Mengingat tahun ini beberapa TK dan PAUD juga diusulkan menjadi sekolah negeri," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Bangli

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved