Berita Jembrana

Trauma Warga Saat Debit Air Sungai Bilukpoh Membesar, Waswas Tiap Lihat Awan Hitam di Langit Utara

Warga Banjar Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kadek Budra (56) mengatakan, rasa trauma masih membekas dengan peristiwa banjir bandang.

Coco
Hujan deras di kawasan utara Jembrana menyebabkan kenaikan debit air Sungai Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, Kamis (27/4). Sejumlah warga memantau debit air. Oktober tahun lalu, Jembatan Bilukpoh-Penyaringan diterjang banjir bandang. Warga pun mengaku selalu waswas setiap melihat mendung tebal di langit utara Jembrana. Selain debit air yang meningkat, warna air Sungai Bilukpoh juga berubah menjadi cokelat pekat. Pengendara bahkan ada yang sengaja berhenti memantau kondisi Sungai Bilukpoh ini. 

TRIBUN-BALI.COM - Hujan deras di kawasan utara Jembrana, menyebabkan kenaikan debit air Sungai Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, Kamis (27/4/2023).

Sejumlah warga memantau debit air. Oktober tahun lalu, Jembatan Bilukpoh-Penyaringan diterjang banjir bandang.

Warga pun mengaku selalu was-was setiap melihat mendung tebal di langit utara Jembrana. Selain debit air yang meningkat, warna air Sungai Bilukpoh juga berubah menjadi cokelat pekat. Pengendara bahkan ada yang sengaja berhenti memantau kondisi Sungai Bilukpoh ini.

Warga Banjar Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kadek Budra (56) mengatakan, rasa trauma masih membekas dengan peristiwa banjir bandang yang terjadi pada tahun lalu. Ia was-was setiap kali melihat awan hitam tebal yang di arah utara.

Baca juga: Segera Update Informasi Pasien Meningitis, Dokter Praba Imbau Masyarakat Olah Daging Hingga Matang

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi, Sidang Praperadilan Prof Antara Lawan Kejati Bali, Para Ahli Tegaskan Hal Ini

Hujan deras di kawasan utara Jembrana menyebabkan kenaikan debit air Sungai Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, Kamis (27/4). Sejumlah warga memantau debit air. Oktober tahun lalu, Jembatan Bilukpoh-Penyaringan diterjang banjir bandang.

Warga pun mengaku selalu waswas setiap melihat mendung tebal di langit utara Jembrana. Selain debit air yang meningkat, warna air Sungai Bilukpoh juga berubah menjadi cokelat pekat. Pengendara bahkan ada yang sengaja berhenti memantau kondisi Sungai Bilukpoh ini.
Hujan deras di kawasan utara Jembrana menyebabkan kenaikan debit air Sungai Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, Kamis (27/4). Sejumlah warga memantau debit air. Oktober tahun lalu, Jembatan Bilukpoh-Penyaringan diterjang banjir bandang. Warga pun mengaku selalu waswas setiap melihat mendung tebal di langit utara Jembrana. Selain debit air yang meningkat, warna air Sungai Bilukpoh juga berubah menjadi cokelat pekat. Pengendara bahkan ada yang sengaja berhenti memantau kondisi Sungai Bilukpoh ini. (Coco)

"Setiap mendung tebal di arah utara, terutama malam hari kami selalu khawatir. Kami biasanya mengungsi ke rumah mertua di wilayah Desa Penyaringan," kata Budra, ditemui Tribun Bali di Jembatan Bilukpoh.

Budra mengatakan, debit air yang meningkat untungnya tidak diiringi dengan datangnya kayu. Untuk ini ia masih merasa sedikit tenang. Kata dia, kayu besar yang menyumbat jembatan menjadi pemicu utama terjadinya banjir bandang tahun lalu.

"Kalau sekarang sepertinya aman karena tidak ada kayu. Kalau dulu ada kayu yang menyumbat sehingga air sungai meluber kemana-mana," demikian kenangnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved