Buruh All Out Dukung Ganjar Jadi Capres, Usai Demo Merapat ke Kantor Perwakilan Pemprov Jateng

TRIBUN-BALI.COM - Bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5), Ganjar Pranowo mendapat dukungan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

Usai menggelar demo di Istora Jakarta, ribuan buruh tersebut menemui Ganjar di Kantor Perwakilan Pemprov Jawa Tengah di kawasan Kebayoran, Jakarta, menyatakan dukungan sebagai Capres. Para buruh itu juga menitipkan aspirasi jika nanti Ganjar menjadi presiden.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengeklaim, banyak organisasi buruh di bawah KSPSI yang akan habis-habisan mendukung Ganjar sebagai calon presiden (Capres). "Saya harus berterus terang, (KSPSI) sebagai konfederasi buruh terbesar di Indonesia akan all out mendukung Pak Ganjar Pranowo," kata Andi.

Andi menyebutkan, KSPSI punya alasan kuat untuk mendukung Ganjar. Menurut dia, Ganjar merupakan seorang kepala daerah yang berani menemui dan mendengarkan langsung aspirasi buruh di jalanan. Menurut Andi, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang berani berdialog dan bertanya langsung kepada para buruh.

"Kita harus jujur dari hati, ada enggak sih pemimpin yang mau menemui rakyatnya di tengah jalan, berdialog, mendengarkan di tengah hujan, enggak ada," kata Andi.

Baca juga: Pengamat Nilai Golkar Tak Siap Kalah!  Berharap Tetap Dirangkul Pemenang Usai Pemilu 2024

Baca juga: Prabowo Pamer Rambut Putih ke Wiranto, Mantan Panglima TNI Temui Ketum Gerindra di Hambalang

Baca juga: Puluhan LPJU di Karangasem Mati dan Tak Bisa Diperbaiki, Simak Beritanya!

Andi menyatakan, pihaknya juga pernah memberikan dukungan serupa kepada Presiden Jokowi dan hasilnya Jokowi memenangi Pilpres. "Dari mulai Pilgub (DKI 2012) bahkan, tiga kali pemilihan membela Pak Jokowi, mendukung Pak Jokowi, dan hari ini kami nyatakan relawan buruh sahabat Ganjar Pranowo akan segera berdiri di Tanah Air," ujar dia.

Andi menambahkan, pertemuannya dengan Ganjar bertujuan untuk berdiskusi agar Ganjar memahami masalah-masalah yang dihadapi buruh jika terpilih kelak.

Usai pertemuan, Ganjar pun mengaku membahas berbagai masalah terkait buruh. "Kami berdiskusi cukup panjang tentang kondisi perburuhan yang ada di Indonesia dan saya senang karena diskusinya cukup tajam," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, topik pembicaraan itu meliputi isu kesejahteraan buruh, perlindungan buruh, serta sikap organisasi buruh yang mempersoalkan Undang-Undang Cipta Kerja. Menurut Ganjar, berdasarkan hasil diskusinya, kelompok buruh bukan menolak UU Cipta Kerja, tetapi mempermasalahkan klaster ketenagakerjaan yang ada di beleid tersebut.

"Tadi ada beberapa poin yang pingin kami diskusikan untuk melakukan semacam catatan-catatan, mana yang harus dikoreksi, mana yang harus ditambah," kata dia.

Tak lupa. Ganjar mengucapkan terima kasih atas dukungan sejumlah organisasi buruh kepadanya. Namun, ia menyebutkan, pertemuan ini tidak menghasilkan kontrak politik dan ia mengaku belum memikirkan akan membawa hasil diskusi ini dalam visi dan misinya kelak.

"Yang penting adalah membangun agenda bersama soal isu perburuhan ke depan dan bagaimana menciptakan keseimbangan-keseimbangan dalam konteks relasi hubungan industrial yang ada," ujar Ganjar. (kompas.com)