Berita Jembrana

Lahan di Perancak Jembrana Memungkinkan Dibangun Tempat Evakuasi Sementara

BPBD Jembrana bersama pihak terkait telah mensurvei lokasi rencana pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) sebagai sarana penanganan awal ketika

Foto istimewa BPBD Jembrana
Suasana saat tim BNPB, BPBD Jembrana serta aparat Desa Perancak melakukan pemetaan titik jalur evakuasi dan titik kumpul di wilayah rawan tsunami Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Bali beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - BPBD Jembrana bersama pihak terkait telah mensurvei lokasi rencana pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) sebagai sarana penanganan awal ketika terjadi bencana tsunami.

Untuk sementara, lokasi yang cocok dan memungkinkan adalah sebuah lahan di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Bali.

Namun, lahan tersebut masih perlu dikomunikasikan dengan pihak Adat setempat.

Baca juga: Lumba-lumba 2 Meter Terdampar dan Mati di Jembrana, Terdapat Sejumlah Luka di Tubuhnya


Untuk diketahui, TES adalah tempat evakuasi warga terdampak semisalnya terjadi bencana tsunami di Jembrana.

Tingginya bakal mencapai 30 meter dan bisa menampung warga sebanyak 6.000 orang lebih.


"Kemarin kita (pemerintah dan desa) sempat komunikasi, ternyata lahan tersebut milik Desa Adat. Nanti kita laporkan dulu ke pimpinan untuk tindaklanjutnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Senin 1 Mei 2023. 

Baca juga: Tabrakan Beruntun, Bus Terperosok ke Jurang di Melaya Jembrana, Dua Ibu Hamil Jadi Korban


Menurutnya, lahan yang berada tak jauh di sebelah barat Pura Dalem Desa Adat Perancak sangat memungkinkan untuk dibangun TES tersebut.

Selain strategis, lokasinya juga di pinggir jalan utama desa setempat sehingga lebih mudah dijangkau masyarakat.

Kemudian, waktu yang ditempuh warga dengan berjalan kaki adalah 30 menit.

Sementara air akibat tsunami diperkirakan mencapai 40 menit sampai ke pemukiman. 

Baca juga: Gigitan Hiu Ditemukan pada Tubuh Lumba-Lumba Mati di Jembrana, Penyebab Kematian Tunggu Pemeriksaan


Kemudian, kata dia, untuk tinggi bangunan mencapai 30 meter dan mampu menampung sekitar 6.000 orang lebih. Sedangkan, jumlah penduduk setempat di kisaran 4.400 orang. 


"Lokasinya strategis artinya bisa dijangkau dengan cepat oleh masyarakat. Ketika sampai di sana sudah aman, karena bangunan tingginya mencapai 30 meter dan menampung 6.000 orang," ungkapnya.

Baca juga: Enam Bulan Pasca Banjir Bandang di Bilukpoh Jembrana Bali, Kadek Budra Kembali Tata Halaman Rumah


"Di sana (Perancak) lokasinya cocok dan memadai. Selama ini kita kesulitan mencari lahan sebenarnya," imbuhnya. 


Menurutnya, dengan dibangunnya TES ini akan bermanfaat untuk masyarakat serta pihak Desa Dinas maupun Adat. Sebab, gedung ini akan memiliki dua tingkatan.

Lantai atas dimanfaatkan ketika terjadi bencana. Sedangkan, untuk lantai dasar bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti pasar ikan, pasar adat, Bumdes dan lainnya lagi sesuai potensi desa. 

Baca juga: Peringati Hari Buruh dengan Bahagia di Jembrana Bali, Gelar Hiburan hingga Kegiatan Sosial


"Jadi nanti bisa dimanfaatkan. Bangunan itu digunakan saat ada bencana saja dan semoga bencana itu tidak terjadi di kemudian hari. Di bawahnya bisa dimanfaatkan desa ataupun masyarakat seperti untuk pasar ikan hingga Bumdes," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved