Penembakan di Kantor MUI

3 Pemasok Senjata Air Gun yang Digunakan Mustopa Ditangkap, Polisi: Mustopa Beli Seharga Rp5,5 Juta

Ketiga pelaku ditangkap karena terlibat dalam penyediaan senjata yang dipakai Mustopa untuk menjalankan aksi penembakan.

Editor: Mei Yuniken
Tribunnews/Irwan Rismawan
3 Pemasok Senjata Air Gun yang Digunakan Mustopa Ditangkap, Polisi: Mustopa Beli Seharga Rp5,5 Juta 

Dia pun menyebut siap mempertanggungjawabkan pernyataannya soal mutasi rekening tersebut.

"Pengiriman uang tersebut dimulai dari tahun 2014 sampai sekarang.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat saya pertanggung jawabkan," jelasnya.

Sebelumnya, PPATK mengatakan, mutasi rekening pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mustopa, mencapai Rp800 juta.

Ketua Kelompok Hubungan Masyarakat (Humas) PPATK M Natsir Kongah mengungkapkan, mutasi tersebut berlangsung sejak 2021.

“Sejak tahun 2021 ada sekitar Rp800 jutaan mutasi di rekening yang bersangkutan,” kata Natsir saat dihubungi Kompas.com, Kamis 4 Mei 2023.

Menurut Natsir, jumlah mutasi tersebut tidak sesuai dengan profil Mustopa yang berprofesi sebagai petani.

Hal ini merujuk pada catatan yang tersedia.

“Dari record yang ada, tidak (tidak sesuai profil),” ujar Natsir.

Namun, Natsir enggan membeberkan lebih lanjut apakah PPATK telah menemukan sumber mutasi uang Rp800 juta Mustopa NR, termasuk apakah bersumber dari transfer orang lain atau setor tunai sendiri.

Baca juga: 10 Fakta Mengejutkan Kasus Penembakan di Kantor MUI, Mengaku Jadi Nabi hingga Jadi Residivis

Menurut Natsir, pihaknya saat ini masih terus mengulik rekening ganjil pelaku penembakan tersebut.

“Hasilnya nanti disampaikan kepada penyidik,” katanya.

Sebelumnya, rapat internal perdana sekaligus halal bihalal yang dihadiri para pimpinan dan pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di lantai 10 terpaksa dihentikan 20 menit lebih cepat dari jadwal seharusnya.

Hal itu terjadi ketika sekretariat mendapat informasi bahwa 24 menit sebelumnya terjadi penembakan di lantai dasar gedung MUI.

"Tadi kan rapat mulai jam 10, selesai harusnya jam 12, insiden jam 11.15 tetapi belum diketahui secara langsung karena kita sedang rapat," ujar Ketua Bidang Fatwa MUI,Asrorun Niam Sholeh di gedung pusat MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved