WNA Asal Jerman Meninggal Dunia Saat Snorkeling di Pantai Jemeluk Karangasem Bali

TRIBUN-BALI.COM - Hans Paul Schmid (83), WNA asal Jerman, meninggal dunia saat melakukan snorkeling di Pantai Jemeluk, Banjar Dinas Lebah, Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, Senin (22/5/2023) sekitar pukul 09.45 Wita.

Bule kelahiran Jerman ini, sementara tinggal di Br. Lipah, Desa Bunutan. 

Info di lapangan, korban datang ke Purwakerti bersama 12 orang teman sesama bule.

Mereka didampingi seorang guide untuk melakukan snorkeling dan diving sekitar Pantai Jemeluk.

Sebanyak 9 orang melakukan snorkeling dan 4 orang melakukan diving. Mereka melakukan snorkeling dan diving tanpa didampingi instruktur.

Perbekel Purwakerti, Nengah Suanda, mengungkapkan korban bersama rombangan sampai di lokasi sekitar pukul 09.30 Wita.

Didampingi guide lokal bernama Gede Sanjaya."Bule yang diving tidak didampingi instruktur. Sedangkan snorkeling melibatkan instruktur," kata Nengah Suanda.

Baca juga: Memprihatinkan! Alih Fungsi Lahan Capai 322.15 Hektare di Tabanan Bali

Baca juga: Tiga Pelajar Diamankan Polisi, Gelar Aksi Balap Liar di Pinggir Pantai Yeh Kuning Jembrana Bali

Korban diketahui meninggal dunia setelah ditemukan mengambang oleh warga sekitar Pantai Jemeluk.

Melihat kejadian, warga berdagang untuk evakuasi yang bersangkutan.

Sayangnya nyawa korban tak bisa terselamatkan.

Sempat dibawa ke klinik di Desa Culik, Kecamatan Abang, untuk mendapat penanganan tim medis.

Kapolsek Abang, AKP Ketut Anyar Wijana, membenarkan. Korban dan beberapa rekannya lakukan snorkeling tanpa didampingi instruktur.

Sedangkan 4 teman lainnya melakukan kegiatan diving dengn didampingi instruktur dive. Saat melaksanakan snorkeling, pelapor melihat korban sudah dalam posisi mengambang serta tengkurap.

Kemudian saksi mendekati korban dan didapati sudah tidak bernafas. Alat snorkeling (alat bantu nafas) terlepas dari mulut korban.

Korban dibawa ke pinggir pantai yang berjarak 5 meter dari lokasi kejadiannya."Sampai di pinggir pantai, korban dibantu beberapa warga mengangkatnya,"tambah Wijana.