Berita Bali

Penantian 13 Tahun Terwujud, Andini dan Guruh Wakili Bali Jadi Paskibraka Nasional

Setelah 13 tahun lamanya, Kota Denpasar akhirnya berhasil menjadi perwakilan Provinsi Bali sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat nasional.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Eka Mita Suputra/Tribun Bali
Guruh mengaku telah berjuang menjalani seleksi ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Di tingkat nasional nanti, Guruh berharap terpilih masuk pasukan 8 inti yang bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih. 

TRIBUN-BALI.COM - Komang Andini Tria Amanda (16), siswi kelas X SMAN 9 Denpasar dan Made Guruh Anggara Putra (16), siswa kelas X SMAN 1 Semarapura Klungkung berhasil menjadi Paskibraka Nasional mewakili Bali.

Keduanya memiliki cerita tersendiri sebelum terpilih.

Setelah 13 tahun lamanya, Kota Denpasar akhirnya berhasil menjadi perwakilan Provinsi Bali sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat nasional.

Setelah melalui proses seleksi yang ketat, Andini, saapn akrab Komang Andini Tria Amanda mengaku tidak menyangka bisa meraih pencapaian tersebut. Andini menuturkan dirinya hanya mengikuti alur proses seperti biasa dengan beberapa persiapan sebelumnya.

Baca juga: Aspirasi Honorer K2 Sudah di Meja Pusat, Kemenpan RB Harus Jawab Sebelum 28 November 2023

Baca juga: Bulan Depan Tabanan Mulai Proyek 4 Jembatan, Rusak Akibat Bencana, Total Anggaran Rp 30 Miliar

Komang Andini Tria Amanda perwakilan Denpasar Bali dalam Paskibra tingkat nasional pada upacara HUT ke-78 RI di Jakarta.
Komang Andini Tria Amanda perwakilan Denpasar Bali dalam Paskibra tingkat nasional pada upacara HUT ke-78 RI di Jakarta. (Istimewa/dok pribadi)

“Perasaan saya pastinya sangat senang dan bangga, tetapi sejujurnya saya tidak menyangka bisa sampai titik ini. Dari proses seleksi di kota sampai sekarang dengan saingan yang lumayan berat dan hebat, sementara saya hanya mengikuti proses seleksi dengan modal usaha dan doa,” kata Andini, Selasa (23/5).

Tidak hanya dirinya, kedua orangtua dan teman-temanya pun tidak menyangka dan merasa kaget dengan pencapaian Andini. Pencapaian Denpasar yang diraih pada 2010 yang diraih kembali oleh Andini membuat dirinya merasa membawa tanggung jawab yang besar untuk Denpasar.

Untuk dapat lolos ke tingkat nasional, Andini telah melakukan beberapa persiapan mulai dari persiapan fisik, mental, dan pengetahuan baris-berbaris, pengetahuan tentang paskibraka, dan pengetahuan tentang bangsa Indonesia.

Perempuan kelahiran Denpasar, 5 Juni 2007 ini juga melakukan kiat-kiat khusus di pola makannya, bahkan ia melakukan puasa sambal.

“Untuk makan, biasanya pagi hari saya minum susu dan makan telur rebus. Saya juga melakukan puasa sambal dan minum minuman dingin. Bali memang terkenal dengan sambalnya yang enak, tapi saya sendiri tidak suka yang pedas. Jadi hal itu mudah untuk saya lakukan,” tambahnya.

Untuk persiapan dari segi kebudayaan Bali, ia memiliki keterampilan di bidang menari dan menampilkan tari condong saat penilaian.

Dia juga melakukan persiapan secara spiritual karena menurutnya berdoa itu wajib ia lakukan. Sebelum seleksi, Andini melakukan persembahyangan ke Pura Bukit Sinunggal yang berada di Kabupaten Buleleng. Pencapaian Andini ini juga dapat diraih berkat dukungan kedua orangtuanya dan teman-temannya.

Sementara itu, Kabupaten Klungkung mengirimkan putra terbaiknya, yakni Made Guruh Anggara Putra, untuk mewakili Bali sebagai Paskibraka untuk peringatan HUT ke-78 kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2023.

Guruh mengaku telah berjuang menjalani seleksi ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Di tingkat nasional nanti, Guruh berharap terpilih masuk pasukan 8 inti yang bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Guruh mengaku telah berjuang menjalani seleksi ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Di tingkat nasional nanti, Guruh berharap terpilih masuk pasukan 8 inti yang bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih. (Eka Mita Suputra/Tribun Bali)

Guruh mengaku telah berjuang menjalani seleksi ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Di tingkat nasional nanti, Guruh berharap terpilih masuk pasukan 8 inti yang bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

"Saya sudah sejak SMP berminat menjadi paskibraka. Tapi karena umur belum cukup, baru saat SMA bisa ikut seleksi paskibraka. Sebelumnya saya pernah ikut dalam LKBB (Lomba Kreasi Baris Berbaris tingkat provinsi)," ujar Guruh saat ditemui di kediamannya di Dusun Lepang, Desa Takmung, Selasa (23/5).

Untuk bisa terpilih menjadi paskibraka tingkat nasional, banyak proses perjuangan dan latihan yang harus dilalui remaja kelahiran 12 Desember 2006 itu. Mulai dari seleksi di tingkat kabupaten yang prosesnya selama 2 minggu lebih. Saat itu ia terpilih menjadi satu di antara 8 paskibraka asal Klungkung, untuk mengikuti seleksi di provinsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved