Pilpres 2024

Sejumlah Nama Cawapres Coba ‘Dikawinkan’ dengan Ganjar Pranowo, Pengamat : Masih Fase Cek Ombak

Artinya, elit partai politik kini tengah menyodorkan sejumlah nama, ke muka publik untuk kemudian mendapat respon.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
 Pengamat politik sekaligus Dosen Program Studi Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr. Kadek Dwita Apriani, S.Sos., MIP. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah nama Cawapres pendamping Ganjar Pranowo kian santer diperbincangkan.

Seperti misalnya Menteri BUMN Erick Thohir, Menkopolhukam Mahfud MD, hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar.

Adanya sejumlah nama yang coba “dikawinkan” dengan Ganjar Pranowo itu, masih sebatas fase cek ombak.

Artinya, elit partai politik kini tengah menyodorkan sejumlah nama, ke muka publik untuk kemudian mendapat respon.

Hal tersebut disampaikan pengamat politik Dr. Kadek Dwita Apriani, S.Sos., MIP saat dihubungi Tribun Bali pada Jumat 26 Mei 2023.

Baca juga: Jokowi Masih Usaha Satukan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024

Baca juga: Beliau Ulama Kharismatik Ganjar Pranowo dan Nasaruddin Tampil Mesra di Manado, Simak Beritanya!

Semasa Mesra - Presiden Jokowi saat meninjau panen raya padi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3) lalu. Saat itu spekulasi Prabowo dan Ganjar akan berduet cukup kencang sebelum PDIP mengumumkan gubernur Jawa Tengah itu sebagai Capres.
Semasa Mesra - Presiden Jokowi saat meninjau panen raya padi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3) lalu. Saat itu spekulasi Prabowo dan Ganjar akan berduet cukup kencang sebelum PDIP mengumumkan gubernur Jawa Tengah itu sebagai Capres. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

“Episode tentang kasak-kusuk Cawapres masih akan panjang. Nama siapa aja bisa muncul karena fase ini fase cek ombak saja.

Mereka mau lihat respon publik seperti apa jika dimunculkan tokoh tertentu,” ungkap Kadek Dwita kepada Tribun Bali.

Usai sejumlah nama dimunculkan ke publik, para elit partai politik akan mengkalkulasi efek elektoral nama yang bersangkutan jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

Hal tersebut dilakukan guna mengetahui peluang terbesar kemenangan berada pada pasangan mana.

“Namun di ujung akan tetap berhitung tentang efek elektoral itu sendiri karena seluruh pengusung ingin memperbesar peluang mereka menang.

Jadi siapapun namanya yang muncul baik Nasaruddin Umar maupun Mahfud (Mahfud MD), atau Sandi (Sandiaga Uno) atau Erick (Erick Thohir) semuanya saat ini masih pada fase ingin dilihat respon publiknya oleh partai,” jelasnya.

Disinggung soal lamanya deklarasi Cawapres oleh masing-masing poros, Kadek Dwita yang juga merupakan Dosen Program Studi Ilmu Politik di Universitas Udayana itu memandang, kini setiap poros saling tunggu.

Maksudnya, masing-masing poros tengah menanti soal poros mana yang lebih dulu berani mendeklarasikan cawapresnya.

Hal tersebut dilakukan guna menghitung kekuatan politik lawan maupun kekuatan politik di internal.

Deklarasi Cawapres juga tak memandang partai besar maupun partai kecil.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved