Pemkab Gianyar Sasar STT Dalam Pencegahan Stunting

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar, Bali masih melakukan 'perang' pada stunting atau bayi lahir dalam kondisi kerdil.

Biasanya, sosialisasi dilakukan pada ibu hamil.

Namun kali ini telah menyasar Sekaa Teruna Teruni (STT) atau pemuda-pemudi.

Sosialisasi ke STT telah digelar di Ruang Sidang Bupati Gianyar, Selasa 30 Mei 2023 pagi. 

Pihak yang hadir dalam sosialisasi tersebut, mulai dari Ketua Komisi IV DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi, perwakilan BKKBN Provinsi Bali, serta OPD terkait.

Sementara dari pihak STT, hadir sebanyak 70 orang, yang mewakili setiap STT-nya, dari setiap kelurahan dan desa se Gianyar. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Gianyar, Cokorda Raka Tisnu menjelaskan, stunting menjadi momok dalam pebangunan bangsa.

Sebab, stunting membuat daya otak penderitanya menjadi lemah.

Baca juga: Gianyar Masih Perangi Stunting, Kini Tekankan Protein Hewani pada Bumil dan Balita

Dalam mengatasi hal ini, diperlukan sinergi semua pihak, dari pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif yang bisa mempercepat penangan stunting.

Diapun memaparkan data stunting di Kabupaten Gianyar, Bali.

Di mana per tahun 2022, sebesar 6,3 persen masyarakat mengalami stunting.

Meskipun data tersebut tergolong terendah nomer dua nasional, namun Pemkab Gianyar menargetkan data stunting seminim mungkin. 

"Kita perlu berbahagia sebab, Gianyar menjadi kabupaten terbaik 2 di seluruh Indonesia. Tahun 2023 target kita menurun menjadi 3,6 persen, " ujarnya. 

Lebih lanjut, kata Cok Tisnu, stunting merupakan gagal tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan.

Sehingga penanganan dan pencegahan stunting tidak lepas dari generasi muda yang akan memiliki keturunan.