Berita Nasional
Ribuan Warga Desa Kaki Gunung Slamet Rasakan Manfaat Bantuan Jaringan Air Bersih dari Ganjar Pranowo
Kepala Desa Kutabawa, Budiyono, mengatakan pihaknya mendapatkan bantuan gubernur berupa pembangunan jaringan air bersih sepanjang 13 Km.
Kepala Dusun Bambangan, Rohmat juga mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan, sebelum ada bantuan instalasi air bersih, warga mengambil air bersih di Desa Serang atau terpaksa membeli air. Bahkan, warga terpaksa mandi seminggu sekali karena sulitnya mendapat air bersih.
“Alhamdulilah, sekarang sudah bermanfaat airnya dari sumbangan Pak Gubernur. Sangat bermanfaat, enggak beli lagi, bisa mandi. Dulu mandi jarang, untuk makan saja susah,“ kata Rohmat.
Kini, sekitar 1.200 warga Dusun Bambangan telah menikmati air bersih dari bantuan Pemprov Jateng.
Adanya jaringan air bersih juga membuat warga bisa berhemat lebih banyak.
Dulu, saat belum ada jaringan air bersih, warga harus membeli air bersih setiap hari dengan harga Rp 5 ribu per 20 liter.
Atau setiap setengah bulan sekali harus membeli satu tangki ukuran 5 ribu liter air seharga Rp300 ribu.
Setelah dibangun jaringan air bersih di desa, warga hanya cukup membayar air bersih sesuai penggunaanya.
Rata-rata Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu per rumah setiap bulan, sebagai biaya ganti perawatan jaringan.
Warga pun bisa menghemat pengeluaran mereka setiap bulan. “Uangnya bisa untuk yang lain,” ucapnya.
Seorang warga Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, bernama Dirah mengaku senang karena tak lagi kesulitan air bersih.
Dia tak perlu repot lagi untuk mendapatkan air bersih.

“Saat ini senang, air sudah sampai dusun. Dulu ambil air di Desa Serang. Kadang beli, kadang ambil sendiri. Kula matur nuwun (saya ucapkan terima kasih) sama Pak Ganjar Pranowo. Airnya sudah sampai dusun,” kata Dirah ditemui usai mencuci kentang di rumahnya.
Dia mengenang, sebelum ada bantuan jaringan air bersih, dia harus pergi ke Desa Serang yang berjarak sekitar 5 Km dari rumahnya. Saat itu, dia dan keluarga harus memikirkan cara untuk mendapatkan air bersih setiap hari. Padahal dia juga mempunyai kesibukan bekerja di ladang.
“Tiap hari mikir air terus. Pagi-pagi harus ambil air, baru ke ladang. Sekarang sudah enak. Dulu kalau ada bantuan berupa tangki, berebut sama warga, saudara. Sekarang enggak,” kenangnya.
Wamenkeu Beberkan Skema Pinjaman Dana Koperasi Merah Putih di Bank, Tenor Maksimal 6 Miliar |
![]() |
---|
Menteri Koperasi Budi: Semua Regulasi Terkait Kopdes Merah Putih Harus Solid dan Kuat |
![]() |
---|
Terduga Pelaku Penganiayaan Prada Lucky Diperiksa Denpom, Kapendam IX/Udayana Akan Tindak Tegas |
![]() |
---|
Jokowi Mengaku Prabowo Tak Bicara dengan Dirinya Soal Amnesti Hasto, Sinyal Merapat ke Mega? |
![]() |
---|
Diskon Tiket Pesawat Berlanjut, Pemerintah Bersiap Rilis Stimulus di Paruh Kedua 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.