Berita Bali

Kasus Rabies di Bali, Seorang Bocah Tewas Suspek Rabies, Masih Ada Warga Tak Paham Bahaya Rabies

Selimut Duka di Rumah Riska, Bocah Penyayang Hewan Itu Tewas Suspek Rabies, Masih Ada Warga Bali Tak Paham Bahaya Rabies

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi - Kasus Rabies di Bali, Seorang Bocah Tewas Suspek Rabies, Masih Ada Warga Tak Paham Bahaya Rabies 

Santika menyebut, Riska merupakan anak yang rajin. Ia kerap membantu orangtuanya yang bekerja sebagai buruh petik cengkih.

Riska juga merupakan sosok penyayang hewan, khususnya anjing dan kucing.

"Anjing yang menggigit dia ini padahal sering diajak main, bahkan sering diajak tidur di kasur," ungkap Santika.

Akibat kejadian ini, 18 keluarga yang kontak erat dengan Riska diberikan VAR oleh Dinas Kesehatan Buleleng secara bertahap.

Dari Dinas Pertanian, kata Santika, juga telah melakukan vaksinasi anjing-anjing yang ada di Banjar Dinas Lebah Mantung.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto mengaku sangat menyayangkan kejadian yang menimpa seorang bocah asal Banjar Dinas Lebah Mantung tersebut.

Pasalnya, VAR sejatinya tersedia di 20 puskesmas dan 3 RS pemerintah di Buleleng.

VAR gratis tersebut merupakan pemberian Kementerian Kesehatan RI.

Sejak Januari 2023 hingga saat ini tercatat satu kasus kematian suspek rabies yang terjadi di Buleleng, Bali.

Sementara pada 2022, kasus kematian suspek rabies mencapai 13 orang.

Sucipto mengimbau seluruh masyarakat dan pemerintah desa untuk bersama-sama menanggulangi rabies.

Seperti membuat Peraturan Desa atau Perarem rabies, agar masyarakat disiplin memelihara anjing, seperti rutin divaksin dan tidak diliarkan.

Sejak Januari lalu pihaknya imbuh Sucipto, tidak menerapkan SOP pemberian VAR yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Mengingat tingginya kasus rabies di Buleleng, pihaknya mengambil kebijakan memberikan VAR kepada setiap masyarakat yang terkena gigitan hewan penular rabies, tanpa melihat kondisi luka ringan atau berat.

Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan saat ini pihaknya belum dapat menetapkan rabies sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved