Berita Karangasem

Ribuan Krama Iringi Pelebon Ida Penglingsir A.A Agung Gde Putra Agung dari Puri Karangasem

Pelebon Ida Penglingsir Prof. Dr Ida A.A Agung Gde Putra Agung dari Puri Karangasem

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Ribuan Krama Iringi Pelebon Ida Penglingsir A.A Agung Gde Putra Agung dari Puri Karangasem 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Ribuan krama iringi upacara pelebon Ida Penglingsir Prof. Dr Ida A.A Agung Gde Putra Agung dari Puri Karangasem, Bali, Jumat 30 Juni 2023 siang.

Prosesi puncak juga dihadiri oleh keturunan Kerajaan se-Nusantara, serta beberapa tokoh dari luar Kabupaten Karangasem.

Upacara pelebon keturunan Raja ke-9 Kerajaan Karangasem dimulai dengn prosesi melaspas bade, petulangan, serta prasarana lainnya. Pemelaspasan dipuput seorang Ida Pedande.

Setelah itu, dilanjutkan prosesi upacara nedunan loyan serta dibawa langsung ke area setra (kuburan) untuk pembakaran.

Baca juga: Puri Agung Denpasar Sebut Pelebon Raja Denpasar IX Tak Jor-joran: Bentuk Esensi Pelestarian Budaya

Pengrajeg Karya, AA Made Kosalia didampingi, Manggala Karya AA Bagus Parta Wijaya, mengungkapkan, sarana yang digunakan untuk upacara pelebon yakni bade tumpang 9 dengan tinggi 12 meter.

Motifnya, ukiran kuno mencerminkan Kerajaan Karangasem. Sedangkan petulangan memakai singa bergawa.

"Ida Pedande yang muput di hari ini (30 Juni 2023) sebanyak 9 orang. Satu Ida Pedande bertugas melaspas bade serta sarana lain. Sedangkan 4 orang Ida Pedande muput penarpanaan di Puri, dan 4 orang pemuput di setra. Sebagian besar dari Buda dan Siwa,"ungkap AA. Made Kosalia sebelum upacara puncak dilaksanakan.

Petulangan bade beliau dirembat oleh Krama Desa Adat yang sejak era Kerajaan Karangasem dahulu merupakan pengabih Puri Karangasem. Yakni Desa Adat Angantiga, Jasri, Bugbug, serta Seraya.

Desa ini merupakan desa yang masih memegang teguh dresta, adat, budaya, serta tradisi dari leluhur dulu.

"Puri tetap lestarikan adat, budaya dan tradisi dengan menampilkan kesenian pada upacara pelebon yang berhubungan dengan Puri. Satu diantaranya Gebug Ende, Tari Rudat Kampung Kecicang Islam, Karangasem yang diiringi musik rebana. Dan ada musik penting,"imbuhnya.

Setelah proses pembakaran jenazah (Ngeseng) usai, dilanjutkan dengan upacara ngereka dan penarpaan terakhir.

Selanjutnya ke laut di Pantai Ujung untuk ngelarung abu jenazah Sang Palatra.

"Rangkaian ini tak lepas dari bantuan krama Karangasem. Saya ucap terima kasih,"kata AA Kosalia.

Ditambahkan, sebelumnya keluarga Puri Karangasem melakukan beberapa rangkaian upacara.

Diantaranya Nunas Toya Ning di Mata Air Pura Er Manik 25 Juni 2023, Matur Piuning di Pura Prajapati dilaksanakan 26 Juni 2023, Ngajum atau Tirta Pemanah, Nyiraman Dewata, Munggah Maca Mana tanggal 27 Juni 2023.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved