Berita Denpasar
Menguak Makna Dibalik Tema SVF 2023 Amrta Sagara, Simak Penjelasan Ketua PHRI Denpasar Berikut Ini
Bentangan selatan-utara ini, membuat di sepanjang pantai bisa menikmati matahari terbit dari timur sepanjang masa.
TRIBUN-BALI.COM - Sanur yang berada di Kota Denpasar, dianugerahi tujuh pantai dengan berbagai karakter membentang dari selatan ke utara sepanjang 8 Km.
Mulai dari Pantai Merta Sari, Pantai Semawang, Pantai Batu Jimbar, Pantai Karang, Pantai Segara Ayu, Pantai Sindhu, hingga Pantai Matahari Terbit.
Begitu pula dengan “tembok” terumbu karang di pinggir laut, yang terjaga habitatnya dan secara berkala menghasilkan butiran-butiran halus, sehingga pantai berwarna putih menjadi ciri khas Sanur.
Bentangan selatan-utara ini, membuat di sepanjang pantai bisa menikmati matahari terbit dari timur sepanjang masa.
Berbagai ikan dan biota laut lainnya hidup dan berkembang dalam habitat yang jernih dan sehat, sehingga menjadi sumber tangkapan bagi nelayan.
Dengan kemampuan olahan sejumlah masyarakatnya, menghasilkan kuliner berbahan dasar makanan laut yang enak.
Kombinasi yang lengkap tersebut, ditambah dengan ramahnya penduduk sekitar, dan seni budaya adi luhung yang dihasilkannya, maka Sanur sejak dulu sudah menjadi destinasi yang dikenal di seluruh dunia.
Terbukti terus menerus berdatangan turis dari mancanegara, yang memilih Sanur sebagai tempat plesiran.
Baca juga: Jembatan di Desa Kusamba Rawan Jebol, Badan Jalan Tergerus Akibat Hujan Deras
Baca juga: Pemkab Usulkan 1.281 Formasi PPPK ke Pusat

Demikian dibeberkan, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra menjelang gelaran Sanur Village Festival, yang akan berlangsung pada 19-23 Juli mendatang di Pantai Matahari Terbit Sanur, Denpasar.
Merujuk dari Kitab Adiparwa, yang menyebutkan (Sagara) berarti laut dan sebagai sumber kehidupan (Amrta), maka Sanur Village Festival ke-16 tahun 2023 ini mengambil tema Amrta Sagara.
"Sesuai tradisi, festival desa bertaraf internasional ini memilih tema yang diserap dari kondisi dan animo masyarakat terkini. Dan dalam kitab tersebut, ada dua konsep yang memengaruhi kehidupan masyarakat di Bali, yaitu mencari laut ke dalam diri disebut Amrta Jiwa dan mencari laut ke luar tubuh di sebut Amrta Urip," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Gusde ini mengatakan, menjaga laut cara mensyukuri Amrta Sagara berkat anugerah dari laut.
Masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia patut memberi perhatian khusus, karena lautan disatukan di seluruh dunia.
Sampah yang dibuang entah di daratan mana, bisa saja sampai di Sanur, begitu sebaliknya. Karena sampah saat ini, didominasi berbahan plastik dan susah diurai. Sampah ini bisa merusak tempat biota laut bertelur dan berkembangbiak.

"Demikian pula kekeruhan air akan berdampak pada mutu air, karena air laut yang diuapkan matahari lalu menjadi mendung dan diturunkan dalam bentuk hujan, lalu diserap ke dalam tanah.
Ini Cara Denpasar Siasati Kenaikan PBB 10 Kali Lipat Imbas Penyesuaian NJOP, Biar Tak Bebani Rakyat |
![]() |
---|
Respon Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Di Denpasar Bali, Pemkot Akan Gelar Pasar Murah Pada 17 Agustus |
![]() |
---|
Siasati Kenaikan PBB 10 Kali Lipat Akibat Penyesuaian NJOP, Denpasar Berikan Pengurangan Pokok Pajak |
![]() |
---|
Disperindag Denpasar Bali Gelar Rakor Bahas Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Sebut Tak Punya Wewenang |
![]() |
---|
Penanganan Sampah Jadi Sorotan, Dewan Denpasar Dorong Penggunaan Insenerator |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.