Berita Badung
Dinkes Catat 1 Pasien di RSD Mangusada Meninggal Diduga Karena Rabies, Namun Tak Digigit di Badung
Dinkes Badung catat 1 pasien di RSD Mangusada meninggal diduga karena rabies, namun tak digigit di Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung mencatat ada pasien di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada yang meninggal diduga karena rabies.
Hanya saja korban tersebut tercatat tidak digigit di wilayah Badung, Bali.
Hal itu pun dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Badung dr. Made Padma Puspita saat dikonfirmasi Rabu 5 Juli 2023. Pihaknya mengaku bahwa warga yang meninggal karena rabies itu merupakan warga Sumba Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Iya ada warga yang meninggal di Badung karena gigitan hewan rabies. Namun itu krjadiannya sudah beberapa minggu lalu," ujar Made Padma Puspita.
Diakui hewan Penular Rabies (HPR) bukan di wilayah Badung, Bali.
Bahkan, korban yang enggan disebutkan namanya itu dipastikan tergigit di luar Badung, Bali.
"Menurut pengakuan korban, dia digigit anjing diluar Badung. Bahkan kasus itu sudah kami laporkan ke Povinsi juga," jelasnya.
dr. Made Padma Puspita juga tidak menyebutkan di wilayah mana korban digigit anjing rabies.
Hanya saja saat ini korban tinggal sementara di Sempidi, Badung, Bali.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Rabies dari Dusun ke Dusun di Denpasar Seminggu ke Depan
Kendati demikian, untuk gigitan anjing rabies di Badung, Bali sudah dilakukan penanganan sesuai dengan SOP.
Bahkan korban yang digigit hewan rabies pun langsung dilakukan vaksin var.
"Untuk stok vaksin sampai saat ini masih aman. Jadi sesuai dengan kebutuhan termasuk vaksin var hewan," ujarnya sembari mengatakan untuk jumlah pastinya saya harus narik data dulu, tapi kemarin kabid kami juga sudah info aman dan ditambah ada tambahan vaksin dari provinsi.
Sementara itu Dirut RSD Mangusada, dr. Wayan Darta mengaku vaksin rabies masih aman.
Pihaknya mengaku ada stok sekitar 200 vial untuk vaksin var manusia.
"Vaksin rabies hanya diberikan pada pasien yang digigit anjing liar, sedangkan untuk anjing peliharaan tidak diberikan, apalagi anjingnya sudah di vaksin," ujarnya singkat.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.