Berita Jembrana

DBD Hantui Kawasan Dampak Banjir, 10 Persen Daerah Pengambengan Masih Tergenang Air

10 persen kawasan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana masih tergenang air dampak banjir, Kamis 13 Juli 2023.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Tim gabungan saat melakukan kegiatan bersih-bersih di titik banjir wilayah Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kamis 13 Juli 2023. Selain kawasan pemukiman, pembersihan dilakukan pada saluran air atau drainase setempat. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - 10 persen kawasan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana masih tergenang air dampak banjir, Kamis 13 Juli 2023.

Upaya penanganan dengan menyedot air dengan mesin pompa terus dilakukan.

Di sisi lain, ancaman penyakit serius seperti penyakit kulit gatal-gatal hingga demam berdarah (DBD) ditakutkan muncul.

Baca juga: Cuaca Tak Menentu, Polres Badung Mulai Antisipasi Banjir Dengan Bersihkan Got dari Sampah

Pihak Dinas Kesehatan Jembrana pun sudah mengingatkan warga terdampak banjir agar tetap menjaga kesehatannya.

Bahkan, Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan sebagai tempat pengaduan terhadap warga yang terdampak.


"Yang jadi perhatian serius kami adalah demam berdarah pada situasi pascabanjir ini. Namun, kami tetap pantau warga yang terdampak banjir," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra saat dikonfirmasi, Kamis 12 Juli 2023.

Baca juga: Proyek PKB di Eks Galian C Kabupaten Klungkung Bali Tidak Terdampak Banjir Sungai Unda


Menurutnya, potensi atau ancaman penyakit DBD lebih tinggi muncul di wilayah pesisir seperti Desa Pengambengan.

Apalagi, wilayah ini memang rawan munculnya kasus DBD karena padat penduduk dengan mobilitas tinggi.

Sehingga, ketika ditambah dengan timbulnya banjir dan sempat terjadi genangan air dalam waktu berhari-hari berpotensi menimbulkan peningkatan kasus. 

Baca juga: Jaya Negara Imbau Warga Antisipasi Cuaca Buruk, Jangan Buang Sampah Sembarangan yang Sebabkan Banjir


"Kami juga sudah siagakan posko pemantauan kesehatan untuk mengantisipasi. Tapi, jika memang ditemukan banyak nyamuk terutama Aedes Aegypti, kita akan lakukan fogging sebagai upaya antisipasi," jelasnya. 


"Upaya dari masyarakat seperti pembersihan lingkungan sangat berpengaruh mengantisipasi timbulnya penyakit," tandasnya.


Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengungkapkan, tujuh hari pascabanjir yang terjadi di Desa Pengambengan masih menyisakan genangan air sekitar 10 persen dari wilayah terdampak. 

Baca juga: Rangkuman Bencana Akibat Hujan Deras Guyur Bali Hari Ini 7 Juli 2023: Banjir hingga Tanah Longsor

Wilayah yang masih terjadi genangan saat ini adalah di Banjar Ketapang Muara. Dari luasan tersebut, sekitar belasan rumah halamannya masih tergenang air namun tak begitu tinggi.


"Sekarang kita siaga dua mesin pompa air untuk penanganan air. Sementara masih bekerja terus hingga airnya benar-benar surut," kata Agus Artana saat dikonfitmasi, Kamis 12 Juli 2023. 

Baca juga: Banjir Bandang, Produksi PDAM Denpasar Terganggu, 40 Ribu Pelanggan Terdampak


Disinggung mengenai prediksi genangan air surut secara tuntas karena dikhawatirkan memunculkan dampak penyakit terhadap warga setempat, Agus mengakui kemungkinan air bakal benar-benar surut beberapa hari lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved