Berita Jembrana
Jembatan Putus di Blimbingsari Belum Direspons Pemkab Jembrana, 9 Bulan Menunggu Kepastian
Warga Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali menunggu kepastian pembangunan jembatan putus.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Warga Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali menunggu kepastian pembangunan jembatan putus.
Sebab, sejak putus total pada bencana yang terjadi 16 Oktober 2022 lalu tak kunjung diperbaiki.
Setidaknya, sudah 9 bulan lamanya warga terpaksa mengandalkan jembatan alternatif berbahan kayu yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.
Baca juga: 2 Sapi Positif Rabies di Jembrana, Keluarkan Liur Berlebih, Agresif lalu Mati
Padahal, jembatan tersebut merupakan akses berbagai kepentingan.
Seperti untun akses utama masyatakat setempat, menuju destinasi wisata, kemudian menuju tempat ibadah.
"Sampai saat ini jembatan swadaya masih digunakan. Peruntukannya hanya untuk pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Sedangkan mobil harus melalui jalur alternatif yang memang jaraknya cukup jauh," ungkap Perbekel Desa BelimbingsariI, Made John Ronny saat dikonfirmasi, Jumat 21 Juli 2023.
Baca juga: BPBD Jembrana Rancang Pembentukan Destana di Seluruh Desa, Harap Ada Alat Penanganan Bencana
Dia melanjutkan, pihaknya sejatinya sudah mengusulkan proposal perbaikan jenbatan akses utama masyarakat tersebut ke pemerintah daerah.
Namun begitu, belum informasi pasti mengenai perbaikannya. Mengingat jalan tersebut adalah kewenangan kabupaten.
"Sudah kita usulkan tapi sampai saat ini belum ada kejelasan informasi mengenai pembangunan jembatan tersebut," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Jembatan Putus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.