Berita Jembrana
BPBD Jembrana Rancang Pembentukan Destana di Seluruh Desa, Harap Ada Alat Penanganan Bencana
Untuk meminimalisasi korban jiwa dan memudahkan penanganan karena bencana alam, BPBD Jembrana sedang merancang pembentukan Desa Tangguh Bencana
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Potensi bencana alam di Kabupaten Jembrana hampir merata.
Untuk meminimalisasi korban jiwa dan memudahkan penanganan karena bencana alam, BPBD Jembrana sedang merancang pembentukan Desa Tangguh Bencana di seluruh desa yang ada.
Destana ini akan berperan melakukan penanganan awal pada sebuah kejadian bencana alam.
Baca juga: Disdikpora Jembrana Regrouping Dua Sekolah, Ada Kebijakan Guru PPPK Boleh ke Sekolah Induk
Selain personel, Destana juga diharapkan memiliki alat penanganan sesuai potensi atau ancama di wilayah masing-masing.
Menurut informasi yang diperoleh dari BPBD Jembrana, ancaman bencana alam di lima Kecamatan yang tersebar di gumi makepung ini hampir sama.
Baca juga: Tiga Isu Urgensi MPLS di Jembrana, Poin Lingkungan, Bencana dan Perundungan
Mulai dari tanah longsor yang berada di kawaan Utara, tsunami di kawasan selatan atau pesisir, banjir di daerah tengah, serta potensi terjadinya pohon tumbang dan gempa bumi di seluruh wilayah.
"Selama ini kita sudah lakukan sosialisasi, mitigasi bencana terhadap masyarakat terkait ancama bencana alam apa saja yang adadi wilayahnya masing-masing," kata Kepala
Selain sosialisasi, kata dia, pihaknya juga tengah merancang program Desa Tangguh Bencana atau Destana di seluruh desa.
Baca juga: Disdikpora Jembrana Regrouping Dua Sekolah, Ada Kebijakan Guru PPPK Boleh ke Sekolah Induk
Sebagai langkah awal, enam desa kawasan pesisir akan diutamakan membentuknya.
Sebab, sebelumnya enam desa ini juga mendapat perhatian lebih karena menjadi kawasan yang paling berpotensi akan gempa bumi dan tsunami.
"Selain di desa, kita juga rancang Kecamatan Tangguh Bencana. Ini suratnya sudah ada dari Kementrian terkait pola, cara kerja, serta struktur kerjanya. Ini untuk memudahkan koordinasi atau komunikasi ketika terjadi suatu bencana di wilayah kita," ujarnya.
Bagaimana dengan penanganan bencana yang dilakukan ketika ada bencana alam di suatu desa? Agus Artana mengakui seluruh desa diberikan pemahaman terkait penanganan bencana
Ketika Destana ini terbentuk, diharapkan masing-masing desa memiliki alat penanggulangan bencana yang disesuaikan dngan potensi masing-masing.
Misalnya di wilayah Kecamatan Negara yang notabene lebih banyak terjadi banjir bisa menyiapkan mesin penyedot air. Kemudian di Kecamatan Melaya ancamannya pohon tumbang, desa menyiapkan mesin pemotong pohon.
Korban Kapal Tenggelam Ikuti Ritual di Selat Bali, Wiardani Harap Jenazah Suami Ditemukan |
![]() |
---|
IYM Incar Sepeda Motor Kunci Nyantol, Ditangkap Tim Polres Jembrana Dalam Waktu 24 Jam |
![]() |
---|
Pakelem Selat Bali Gunakan Kebo Yus Merana, Harap Keselamatan Pelayaran dan Syukur Atas Hasil Laut |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Gunakan Hewan Kerbau, Kambing serta Ayam |
![]() |
---|
TERKINI! Posisi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya 3,6 Km dari Kabel Laut, Kelistrikan Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.