Kasus Hipnotis di Tabanan Bali
Pengakuan Lengkap Pegawai Toko Korban Hipnotis yang Pelakunya Diduga WNA di Marga Tabanan Bali
Begini pengakuan lengkap Pegawai Toko korban Hipnotis yang pelakunya diduga WNA di Marga, Tabanan, Bali.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Ni Luh Putu Helen Purnama Sari, 25 tahun tinggal di Banjar Geluntung Kelod, Desa Geluntung Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali akhirnya buka suara.
Helen menjadi korban hipnotis oleh WNA yang menjadi pelanggan di toko tempat kerjanya.
Toko Dewi Seri (sebelumnya ditulis Toko Dewi Sri) menderita kerugian Rp 3,5 juta (sebelumnya ditulis kerugian Rp 3 juta).
Helen mengungkapkan bahwa awalnya dia bekerja di shift kedua.
Toko Dewi Seri mempekerjakan setiap shift ada dua orang.
Helen kebagian shift kedua.
Bekerja dimulai pukul 14.00 Wita siang, dan selesai pukul 22.00 Wita. Mulai dari pukul 14.00 Wita Helen bekerja tidak ada jeda. Untuk minum, bahkan ke toilet pun tidak bisa. Pelanggan cukup padat pada Selasa 25 Juli 2023 kemarin.
“Saya kerja dari jam 2 sampai jam 6 sore itu gak ada jeda buat istirahat. Dan ditambah baru saja melahirkan. Dan sebelumnya juga mengurusi anak,” ucap Helen, Rabu 26 Juli 2023 ditemui wartawan di pelataran toko.
Karena tidak ada istirahat, sambungnya, Helen mengakui bahwa dirinya ketika hari itu kejadian cukup lelah.
Baca juga: Viral Pegawai Toko di Marga Tabanan Bali Kena Hipnotis, Pelaku Diduga WNA, Kerugian Capai Rp3 Juta
Sejak pukul 14.00 Wita dia terus berdiri.
Karena kelelahan itu, dia meyakini mulai sedikit menurun tingkat fokusnya.
Hingga akhirnya pada pukul 20.00 Wita, dua orang WNA itu datang dan membeli snack di rak.
“Dua orang datang. Yang melakukan itu beli snack dengan uang Rp 100 ribu. Dan saya juga dikasih uang ribuan katanya this for you (ini untuk kamu). Terus ditaruh di dompetnya kembalian yang lain,” ungkapnya.
Saat sesuai menaruh kembalian di dompet pelaku, sambungnya, pelaku kembali mengeluarkan uang sebesar Rp 75 ribu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.