LPG Langka di Denpasar
Dampak Seretnya Gas Melon Belum Dirasakan Hingga Bangli, Begini Kondisinya
Kebanyakan warga justru memadati lapak penjual buah-buahan, untuk persiapan hari raya Galungan.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dampak seretnya pasokan gas elpiji 3 kilogram, nyatanya belum dirasakan hingga Kabupaten Bangli.
Sejumlah masyarakat mengaku ketersediaan gas melon 3 kilogram, terbilang masih normal.
Pantauan di pasar murah yang digelar Pemkab Bangli di Banjar Bangun Lemah, Desa Apuan, Kecamatan Susut pada Kamis (27/7/2023), gas elpiji 3 kilogram tidak terlalu banyak diserbu oleh warga.
Kebanyakan warga justru memadati lapak penjual buah-buahan, untuk persiapan hari raya Galungan.
Baca juga: Jelang Galungan & Kuningan, Satgas Pangan Kota Denpasar Cek Ketersediaan Gas Elpiji
Baca juga: Ini Hasil Penyelidikan Tabrakan Maut di Bypass Ida Bagus Mantra Gianyar, Simak Beritanya!

Salah satu warga bernama I Wayan Jepag mengatakan, untuk ketersediaan gas elpiji masih terbilang normal.
Di mana harga di tingkat pengecer atau warung senilai Rp 20 ribu per tabung.
"Adanya kegiatan ini (pasar murah) sangat membantu masyarakat. Karena harganya lebih murah Rp 2 ribu. Kalau bisa, kegiatan ini rutin dilakukan. Mungkin tiga bulan sekali," kata dia.
Sementara Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, Anak Agung Ayu Ira Diah Sunariani, mengaku khususnya di Bangli, belum ada gejolak mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Walaupun pihaknya tidak memungkiri berdasarkan pemberitaan di media, pasokan gas melon cenderung terbatas untuk di luar Bangli.
"Sementara belum ada konfirmasi ke kita. Dari survei petugas kami juga masih terjangkau ketersediaannya di Bangli," ucapnya.
Gung Ira mengatakan, kegiatan pasar murah hari ini merupakan hari kedua, setelah sebelumnya digelar di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani pada hari Rabu (26/7/2023).
Pasar murah sebagai salah satu langkah untuk mengatasi inflasi. Mengacu pada perkembangan harga di pasar yang mengalami peningkatan menjelang hari raya.
"Kalau jenis barang yang paling laku diantaranya buah-buahan karena menjelang hari raya. Selain itu minyak goreng. Sedangkan gas cenderung normal. Kalau dari segi harga, karena ini pasar murah maka diusahkan lebih murah dibandingkan pasaran normal. Minimal dia harus turun Rp 1000. Contohnya harga gas, dijual harga HET yakni Rp 18 ribu," ujarnya.
Ditambahkan pula, kuota untuk pelaksanaan pasar murah sebanyak 4 kali dalam setahun.
Kuota pasar murah untuk tahun ini sudah dimanfaatkan keseluruhan.
Meski demikian jika diperlukan maka Disperindag akan menggandeng Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). "TPID merupakan tim yang terdiri dari lintas OPD, seperti Dinas Pertanian," pungkasnya.
(*)
Jaya Negara Sebut Kuota Elpiji 3 Kg untuk Kota Denpasar Dikurangi 10 Persen dari Pusat |
![]() |
---|
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Pertamina Bali Sebut Penyaluran Berjalan Normal: Tidak Ada Pengurangan |
![]() |
---|
Stok Gas Melon Langka Jelang Galungan? Pertamina Sebut Penyaluran Elpiji 3 Kg Capai 3 Juta Tabung |
![]() |
---|
Warga Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji di Denpasar, Pangkalan Sebut Kemungkinan Pengaruh Banyak Libur |
![]() |
---|
Warga Denpasar Keluhkan Gas Elpiji Terbatas, Pembatasan Stok untuk Pengecer, Imbau Beli di Pangkalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.