Berita Bangli

Alasan Objek Penglipuran Bangli Tutup Sehari, Banyak Turis Balik Kanan, Terkait Tirta Yatra?

Desa Wisata Penglipuran yang biasanya ramai dengan wisatawan domestik, dan asing akhir pekan justru sepi.

Muhammad Fredey Mercury
Suasana di Desa Wisata Penglipuran beberapa waktu lalu. Sempat tutup karena ini. 

TRIBUN-BALI.COM - Desa Wisata Penglipuran yang biasanya ramai dengan wisatawan domestik, dan asing akhir pekan justru sepi.

Tak satupun ada wisatawan bisa masuk ke desa yang pernah mendapat predikat terbersih di dunia itu.

Begitupun juga dengan rumah-rumah warga yang tutup. Minggu kemarin, Desa Wisata Penglipuran ditutup untuk kunjungan wisatawan. Sebagian besar warga Desa Penglipuran melaksanakan upacara keagamaan.

Baliho terpampang di depan pintu masuk Desa Penglipuran. Baliho tersebut berisi permohonan maaf ihwal penundaan kunjungan wisata pada Minggu kemarin sehaj pukul 06.00 Wita. Destinasi buka lagi Senin hari ini pukul 08.00 Wita.

Baca juga: Terus Bersinergi Dukung Pengembangan UMKM dan Perekonomian

Baca juga: 151 Bacaleg Belum Memenuhi Syarat, Waktu Perbaikan Dokumen Hingga 11 Agustus 2023

Pecalang saat menginformasikan ihwal penundaan wisatawan pada pengunjung yang telanjur ke Penglipuran. Minggu (6/8/2023)
Pecalang saat menginformasikan ihwal penundaan wisatawan pada pengunjung yang telanjur ke Penglipuran. Minggu (6/8/2023) (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)

Selain itu, sejumlah pecalang juga berjaga di depan pintu masuk desa. Mereka dibantu beberapa pengelola menginformasikan pada wisatawan perihal penundaan wisata selama sehari. Banyak kendaraan pengangkut wisatawan yang putar balik.

Beberapa dari mereka hanya bisa mengabadikan foto di depan pintu masuk desa. Petugas keamanan desa dan pengelola tetap tidak memperkenankan wisatawan yang sudah telanjur datang itu masuk ke areal desa.

Manajer Operasional Desa Wisata Penglipuran, Ketut Nuriada menjelaskan, keputusan penutupan sudah melalui pembicaraan bersama antara masyarakat adat dan pengelola. Desa Penglipuran tutup di tanggal 6 Agustus selama 24 jam. "Desa Penglipuran buka kembali 7 Agustus pukul 08.00 Wita," ucapnya.

Nuriada mengungkapkan, alasan penutupan Desa Penglipuran selama sehari karena sebagian besar masyarakat Penglipuran ngiring metirta yatra ke Pura Tirta Empul dan Pura Penulisan. Total warga yang ikut kegiatan keagamaan tersebut mencapai 1.000 orang.

"Dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan tamu, kami di Desa Penglipuran merasa perlu untuk menutup sementara selama satu hari. Karena kalau dibiarkan tetap berkunjung, di desa kami kan hampir tidak ada warganya sehingga pengunjung tidak akan mendapat suasana desa yang sesuai ekspektasi," ujarnya.

Ekspektasi yang dimaksud, jelas Ketut Nuriada, karena Penglipuran menerapkan konsep leaving tourism. Pengunjung akan diberikan pengalaman melihat langsung aktivitas warga di rumahnya masing-masing. Selain juga pengalaman suasana desa yang asri dan bersih.

Sejatinya informasi penutupan ini sudah disosialisasikan ke instansi, di media sosial, hingga ke pihak travel. Tapi masih ada tamu yang datang. "Sementara tidak ada kendala yang berarti. Mereka semua paham dan memaklumi," sebutnya. 

 

Objek Wisata Penglipuran Tutup Sehari

Kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran ditutup pada tanggal 6 Agustus 2023. Penutupan ini dikarenakan adanya kegiatan agama, yang diikuti 1.000 warga Desa Penglipuran.

Kelihan Desa Adat Penglipuran, I Wayan Budiarta menjelaskan, kegiatan tirta yatra ini merupakan rangkaian ngrsi gana, melaspas, dan pasupati perawakan ratu gede berupa barong. "Kami baru melakukan rehab atau perbaikan (ngodakin) barong sakral. Proses perbaikannya sudah mau selesai, dan tanggal 28 Juli ini prosesi melaspas," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved