Berita Gianyar
Satpol PP Gianyar Kembali Amankan 20 Gepeng Karangasem, Didominasi Usia Belasan, Termuda 1 Tahun
Satpol PP Gianyar kembali mengamankan gepeng asal Karangasem, terdata dari usia 1 tahun hingga yang paling tua berusia 40 tahun
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menertibkan gelandangan pengemis (gepeng) asal Kabupaten Karangasem, Bali sudah mendi agenda rutin petugas dari Dinas Satpol PP Gianyar, Bali.
Pada Penampahan Kuningan, Jumat 11 Agustus 2023, Satpol PP Gianyar 'meringkus' 20 orang gepeng dari usia anak-anak hingga orang tua.
Baca juga: Belasan Gepeng Dipulangkan ke Tempat Tinggalnya
Namun menariknya, bila biasanya Satpol PP Gianyar selalu mengamankan gepeng dari Munti dan Munti Gunung, yang sama-sama merupakan desa di Karangasem, kini, dari 20 orang gepeng yang terdata, semuanya berasal dari Desa Pedahan, yang juga desa di Karangasem.
Adapun gepeng tersebut, terdata dari usia 1 tahun hingga yang paling tua berusia 40 tahun.
Perubahan gepeng kini juga terjadi pada jenis kelamin.
Baca juga: Sepanjang Tahun 2022 Dinsos Bali Pulangkan 292 Gepeng dan Gelandangan, Paling Banyak Dari Jatim
Yakni, saat ini hampir tak ada gepeng laki-laki dewasa.
Selain itu, sudah tak ditemui lagi gepeng usia renta atau di atas 50 tahun.
Gepeng saat ini didominasi anak-anak usia belasan tahun.
Baca juga: Awal Tahun, 43 Gepeng Ditertibkan dan Dipulangkan Dinsos Badung
Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha membenarkan hal tersebut. Kata Watha, pada Penampahan Kuningan, pihaknya mengamankan 20 orang gepeng.
"Semua dari Pedahan. Sudah kita kirim ke Dinas Sosial Gianyar untuk dipulangkan ke kampung halamannya," kata Watha.
Baca juga: Dinsos Buleleng Amankan 42 Gepeng Asal Karangasem, Temukan Modus Baru, Pekerjakan Anak Jualan Tisu
Namun seperti biasa, setelah dipulangkan. Para gepeng ini kembali datang ke Gianyar, tepatnya kawasan Ubud dan Kota Gianyar.
Di Ubud, mereka berkeliaran di kawasan wisata. Sementara di Kota Gianyar, mereka berkeliaran di depan-depan toko dan areal parkir.
Watha mengatakan, budaya menggepeng tersebut sulit dihilangkan. Karena masih ada yang memberikan uang pada gepeng.
Baca juga: Gepeng di Karangasem Terus Mengalami Peningkatan
Watha pun meminta, jika ingin bersedekah, lebih baik berikan langsung ke pihak-pihak yang membutuhkan.
Seperti panti asuhan, ke banjar-banjar. Maka dengan demikian, sedekah tersebut akan tepat sasaran.
Sebab para gepeng yang diciduk, sebagian besar mereka karena malas bekerja.
Baca juga: Bawa HP untuk Kelabui Satpol PP Gianyar, Gepeng di Gianyar Kini Makin Canggih
"Cara terbaik agar para gepeng mau mencari rejeki dengan cara baik-baik adalah dengan cara tidak memberikan imbalan. Kalau memang ada orang yang mau sedekah, lebih baik berikan langsung pada yang benar-benar membutuhkan, agar tepat sasaran. Misalnya, keluarga kurang mampu di banjar-banjar atau langsung ke panti asuhan," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Gepeng di Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.