Berita Bali
4,3 Juta Lebih Batang Rokok Ilegal Hasil Penindakan Kanwil DJBC Bali Nusra Dimusnahkan
Pemusnahan rokok ilegal bersama secara simbolis dilakukan di halaman Kanwil Bea Cukai Bali Nusra pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pemusnahan berbagai barang yang tidak sesuai ketentuan tersebut menunjukan keseriusan Bea Cukai dalam menekan angka peredaran barang ilegal serta untuk memberi perlindungan kepada masyarakat dan industri dalam negeri yang mematuhi ketentuan pemerintah, sehingga pengawasan Bea Cukai dapat menciptakan daya saing yang adil antara pelaku usaha produk
dalam negeri.
Penindakan dan pemusnahan semacam ini diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap pelaku serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan atas peredaran dan konsumsi barang ilegal.
Susila menyampaikan bahwa asal jutaan batang rokok ilegal ini tidak ada yang berasal dari Bali tetapi dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera.
"Semua rokok ini penindakannya di Bali tapi ada yang kita ikuti sampai ke Lombok dan lakukan penindakan disana. Kalau asal barang ada dari Jawa dan Sumatera, pabriknya ada yang di Jawa dan ada beberapa eks impor. Jadi kita tidak hanya melakukan penindakan di penjualnya tetapi juga diasalnya," imbuh Susila.
Ia menambahkan selain itu ada juga barang pemalsuan suatu produk rokok terkenal dipalsukan oleh perusahaan kecil di daerah yang sama sehingga dua kali pelanggaran selain tidak bayar cukai juga memalsukan.
Dan temuan produk rokok palsu serta ilegal itu terdapat di Sumbawa beberapa waktu lalu.
Sebanyak 4.337.776 batang rokok sitaan ini terdiri dari 3.226.468 juta batang rokok hasil penindakan Kanwil DJBC Bali Nursa dan 1.111.308 juta batang rokok hasil penindakan Bea Cukai Denpasar.
Nilai rupiah hasil penindakan rokok ilegal semester pertama 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
"Untuk 2023 ini mengalami kenaikan yang sangat besar dari sisi nilai rupiahnya jika dibandingkan 2022 hanya sekitar 300 jutaan, tapi tahun ini nilainya 3 miliar lebih. Peningkatannya sangat tajam sampai dengan 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya," papar Susila.
Ia menambahkan banyak faktor yang mempengaruhi meningkatnya hasil penindakan rokok ilegal seperti pandemi sudah berakhir sehingga mulai kembali terbuka perdagangannya, mungkin juga ada pasar-pasar baru sekarang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.