Pilpres 2024

PDIP Pilih Fokus Urus Ganjar Pranowo, Partai Banteng Perlu Serius Evaluasi Internal, Pilpres 2024!

Semestinya Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko dipanggil untuk menghadap ke DPP. Budiman dipanggil setelah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo.

Tribunnews
POLITIKUS PDIP Budiman Sudjatmiko mengatakan, sejauh ini dirinya belum terpikirkan untuk keluar dari PDIP dan bergabung dengan Partai Gerindra. 


Sementara itu, Ujang menilai, Budiman Sudjatmiko tentu memiliki alasan pribadi terkait keputusannya sebagai kader PDIP mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Mungkin saja Budiman tidak sepakat dengan dukungan PDIP terhadap Ganjar sebagai capres. Lalu juga mungkin Budiman sudah lama kecewa. Menjadi anggota DPR juga tidak terpilih ketika itu, lalu juga menjadi menteri juga tidak. Ya pilihannya memang mendukung pihak lain, tetapi memang loyalitasnya dipertanyakan karena dianggap tidak loyal dengan perintah partainya untuk mendukung Ganjar," kata Ujang menduga.

Meski demikian, Ujang tak menampik bahwa Budiman Sudjatmiko memiliki hak politik sebagai warga negara, yang saat ini tengah berhadapan dengan partainya. Ia menduga, PDIP mungkin saja memberikan sanksi terberat berupa pemecatan terhadap Budiman.

"Tetapi apapun itu saya melihatnya itu hak Budiman yang sedang berhadapan dengan partainya sendiri, yaitu PDIP. Tentu punya konsekuensi, konsekuensi terberat mungkin adalah pemecatan bagi budiman. Tapi kita lihat saja apakah PDIP berani atau tidak terkait dengan itu. Kita tunggu apa dinamika politik selanjutnya terkait Budiman," ucapnya. (Tribun Network)


Ogah Pindah Gerindra

POLITIKUS PDIP Budiman Sudjatmiko mengatakan, sejauh ini dirinya belum terpikirkan untuk keluar dari PDIP dan bergabung dengan Partai Gerindra.

"Saya tidak terpikir pindah, karena saya masih PDIP dan saya masih ada kewajiban. Saya ini merasa bahwa saya PDIP sejati," kata Budiman.

Budiman menegaskan, dirinya sudah mengikuti PDI sejak kelas 6 SD. "Saya sejak kelas 6 SD sudah ikut PDI, saya merasa ikut ajaran Bung Karno sejak SMP secara serius. Jadi secara ideologis PDIP adalah alat perjuangan saya," ujarnya.

Dia menjelaskan, dirinya menganggap partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai organisasi ideologisnya. "Bukan sekadar organisasi tempat saya berkarier politik, bukan. Tapi organidasi ideologis," ungkap Budiman.

Budiman menuturkan, kalaupun status keanggotaannya dipecat dari PDIP, namun secara ideologisnya masih sama. "Jadi kalau saya dipecat, paling banter itu hanya akan menghapus status administratif saya sebagai PDIP, tapi ideologi saya sama," tegasnya.

Dia menjelaskan, dirinya memiliki pertimbangan membentuk relawan Prabowo-Budiman (Prabu). "Pilihan saya secara politik yaitu pertimbangannya ideologis dan strategis ketika membentuk Prabu kemarin," ungkapnya. (tribun network)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved