Berita Bangli

Petani Kopi Kecipratan Rejeki Imbas Menjamurnya Coffee Shop di Kintamani

Petani Kopi Kecipratan Rejeki Imbas Menjamurnya Coffee Shop di Kintamani

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Proses pengolahan kopi di Desa Ulian, Kintamani. 

Di mana per kilonya mencapai Rp 16 ribu.

Hal tersebut merupakan imbas dari penurunan produksi akibat pengaruh cuaca buruk. 

"Pada tahun-tahun sebelumnya produksi per hektare minimal bisa mencapai 2 ton buah/cerry kopi per hektare. Sedangkan tahun ini produksinya hanya 800 kilo per hektare," ucap pria yang memiliki 5 hektare lahan kopi ini. 

Dengan produk kopi yang sedang naik daun ditengah menjamurnya coffee shop di Bangli, Surawan berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, khususnya Pemda Bangli

Perhatian tersebut salah satunya berupa sentra kopi, yang menyediakan alat roasting berkualitas.

Sebab saat ini, produksi kopi dari petani belum bisa diserap langsung ke coffee shop.

"Sebelumnya kami sudah mendapat bantuan alat roasting, namun hasilnya belum memenuhi standar untuk coffee shop. Sehingga untuk proses roasting, kami bekerjasama dengan pihak lain di Denpasar. Untuk itu kami berharap kendala alat ini bisa mendapat perhatian dan solusi dari pemerintah. Dengan demikian produk kopi yang dihasilkan petani bisa langsung diserap oleh coffee shop," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved