Berita Bali

Gelar Pertemuan di Bali, Kemenko Marves Bahas Pentingnya Ekosistem Pesisir!

Wawasan mereka akan digabungkan dengan perspektif para delegasi, yang mewakili Indian Ocean Rim Association (IORA), sehingga mendorong pertukaran gaga

Istimewa
Dalam rangka memanfaatkan ekosistem pesisir hingga mendorong ekosistem karbon biru (blue carbon) sebagai solusi adaptasi berbasis alam, Kemenko Marves bersama dengan Indian Ocean Rim Association (IORA) Blue Carbon Hub melaksanakan 'The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA' di Bali, pada tanggal 12 hingga 14 September 2023. 

Oleh sebab itu, lanjut Deputi Firman, adapun fokus workshop ini adalah pada tantangan dan hambatan yang harus diatasi untuk memanfaatkan ekosistem pesisir, dengan penekanan khusus pada ekosistem karbon biru, sebagai inti dari solusi adaptasi berbasis alam.

"Kami bertujuan untuk menyatukan pengetahuan yang ada menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti yang akan membentuk keputusan kebijakan. Selain itu, kami mencari cara inovatif untuk mendanai tindakan penting yang diperlukan," ungkapnya.

Dalam rangka memanfaatkan ekosistem pesisir hingga mendorong ekosistem karbon biru (blue carbon) sebagai solusi adaptasi berbasis alam, Kemenko Marves bersama dengan Indian Ocean Rim Association (IORA) Blue Carbon Hub melaksanakan 'The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA' di Bali, pada tanggal 12 hingga 14 September 2023.
Dalam rangka memanfaatkan ekosistem pesisir hingga mendorong ekosistem karbon biru (blue carbon) sebagai solusi adaptasi berbasis alam, Kemenko Marves bersama dengan Indian Ocean Rim Association (IORA) Blue Carbon Hub melaksanakan 'The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA' di Bali, pada tanggal 12 hingga 14 September 2023. (Istimewa)

Untuk memperkaya diskusi kami, kami merasa terhormat telah mengundang para pakar dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia.

Wawasan mereka akan digabungkan dengan perspektif para delegasi, yang mewakili Indian Ocean Rim Association (IORA), sehingga mendorong pertukaran gagasan yang dinamis.

"Saya membaca bahwa workshop ini akan mencakup beragam tema, yang mencakup adaptasi terhadap resiko fisik yang dihadapi infrastruktur, strategi untuk meningkatkan ketahanan mata pencaharian, dan kerangka kerja komprehensif yang mengatur kebijakan dan keuangan inovatif," tambah Deputi Firman.

Ia berharap dalam acara ini nantinya dapat menyalurkan upaya kolektif bersama untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru sepenuhnya melalui ekosistem karbon biru.

Sebab, upaya ini menjanjikan masa depan yang lebih berketahanan dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.

"Mari kita ingat kata-kata pelestari lingkungan terkenal Baba Dioum: "In the end, we will conserve only what we love; we will love only what we understand; and we will understand only what we are taugh," demikian kata Deputi Firman.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved