Berita Tabanan
Tanam Jagung Jadi Alternatif Petani Hadapi Musim Kemarau Panjang
Kemarau panjang membuat petani harus memutar otak untuk menanam produk pangan di Tabanan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kemarau panjang membuat petani harus memutar otak untuk menanam produk pangan di Tabanan. Terutama daerah yang terancam mengalami kekeringan panjang.
Beberapa daerah yang diprediksi mengalami kekeringan ialah Subak Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur.
Selanjutnya, Subak Gubug Kecamatan Tabanan, dan sejumlah subak di Kecamatan Kediri. Petani pun beralih menanam jagung sebagai produk pertanian selama kemarau ini.
Atas hal ini, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selemadeg Timur, I Ketut Sarjawa menegaskan, bahwa selama musim kemarau panjang di tahun 2023, tidak ada laporan lahan pertanian di Kawasan Selemadeg dan Kabupaten Tabanan pada umumnya mengalami kerusakan.
“Petani mengatasinya dengan penananam jagung setiap musim kemarau," ucapnya Selasa 12 September 2023.
Dijelaskannya, bahwa petani Selemadeg menanam jagung atau tanaman hortikultura, setiap musim kemarau.
Ada sekitar 15 subak yang ada di Kecamatan Selemadeg Timur, yang sudah memanen jagung dan dapat dijual dengan harga bersaing.
Untuk total luasan lahan sendiri, di Selemadeg Timur ada sekitar 2.123 hektare sawah dengan total 26 subak.
Dan 15 subak dengan luasan 1.500 ha merupakan sawah tadah hujan yang berlokasi di sebelah Selatan Kecamatan Selemadeg Timur.
“Sekitar 100 hektare lah yang masih belum panen dan tanamannya sedang berbunga. Sebagian besar petani di bagian Selatan daerah Selemadeg Timur ini sedang panen," paparnya.
Untuk pola tanam sendiri, menurut dia, petani di 15 subak menggunakan sistem padi-jagung-padi, prediksinya maka pada Oktober 2023 nanti ketika ada hujan akan segera ditanam padi.
Namun, ketika belum turun hujan, maka mundur pada November 2023 maksimal Januari 2024.
“Perkiraan akan panen pada bulan April 2024 mendatang atau terlambat satu bulan dari jadwal panen raya pada umumnya,” bebernya.
Untuk produksi jagung di Selemadeg Timur mencapai 9,5 ton biji kering panen per hektare. Sesangkan harga jagung sedang bagus yaitu mencapai Rp 6.000 per kilogram untuk
biji jagung kering simpan. Harga ini lebih baik dibandingkan panen tahun sebelumnya yang mencapai harga Rp5.200-Rp5.400 per kg.
Baca juga: Dituduh Terlibat Pusaran Judi Online, DPRD Badung Yayuk AL Laporakan Akun Tiktok Penyebar Hoax!
Baca juga: Tiga Nama Bersaing Perebutkan Posisi Sekda Klungkung, Bupati Suwirta Belum Tentu Pilih Nomor Satu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.