Berita Jembrana

87 HPR di Desa Melaya dan Pergung Divaksin Rabies, Tindak Lanjut Kasus Baru yang Serang Empat Warga

Satu per satu hewan penular rabies (HPR) di Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, disuntik vaksin rabies oleh petugas Keswan Kesmavet Jembrana

Istimewa
Petugas Keswan-Kesmavet Jembrana saat melakukan vaksinasi rabies emergency di Banjar Pangkung Buluh, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat 15 September 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Satu per satu hewan penular rabies (HPR) di Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, disuntik vaksin rabies oleh petugas Keswan Kesmavet Jembrana, Jumat 15 September 2023.

Total ada 87 HPR di dua titik yakni Desa Melaya dan Desa Pergung yang berhasil diberikan vaksin rabies.

Sementara, empat warga di antaranya dua balita yang terserang anjing positif rabies telah mendapatkan penanganan berupa VAR dan SAR (gigitan risiko tinggi).

Baca juga: Desa Harus Anggarkan Dana Rabies! 49 dari 51 Desa di Jembrana Bentuk Tim, Yakini Perdes & Pararem


Menurut data yang berhasil diperoleh, di Desa/Kecamatan Melaya total ada 24 ekor, dengan rincian sebanyak 22 ekor anjing dan 2 ekor kucing yang divaksin.

Sementara untuk di Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo ada sebanyak 63 ekor dengan rincian 58 ekor anjing dan 5 ekor kucing telah divaksinasi.


Sementara itu, anjing positif rabies di Jembrana hingga saat ini tercatat sebanyak 60 kasus.

Baca juga: Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Capai 4.469 Kasus Sampai Juli 2023

Kemudian vaksinasi massal HPR yang dilaksanakan di Jembrana sudah mencapai 65,66 persen dari total estimasi populasi HPR yakni 46.243 ekor. 


"Vaksinasi rabies kita laksanakaan di dua titik yang ditemukan kasus positif baru. Di Melaya dan Pergung," ungkap Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa, Jumat 15 September 2023.

Baca juga: Kasus Rabies Terbaru di Pemecutan, di Denpasar Positif Pada 13 Ekor Anjing


Widarsa melanjutkan, dua kasus anjing positif rabies terbaru ini adalah hewan yang liar.

Namun sudah dieliminasi dan sudah diambil sampel otak.

Sementara untuk warga yang diserang anjing rabies telah mendapat penanganan berupa suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) untuk yang berisiko tinggi.

Baca juga: Kapan Virus Rabies Mulai Masuk ke Bali? Dari Sini Riwayatnya, Wagub Cok Ace Beri Penjelasan


Pihaknya tak henti-henti mengimbau kepada masyarakat agar tidak sembarangan memungut atau memelihara anjing liar.

Jika memiliki hewan peliharaan mohon agar divaksin rabies secara rutin. 


"Yang terpenting adalah masyarakat agar segera melapor jika misalnya menemukan hewan yang menunjukkan gejala-gejala rabies, seperti agresif, menggigit, dan mengeluarkan air liur berlebihan," imbaunya. (*)

 

 

Berita lainnya di Rabies di Bali

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved